17 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

Tetap Pakai Masker Kalau Sakit Pernafasan, Saran Dokter Paru

Jakarta, MISTAR.ID

Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), Guru Besar Pulmonologi Universitas Indonesia, mengatakan bahwa, meskipun pemerintah mengurangi kewajiban untuk mengenakan masker di tempat umum, masyarakat harus dididik untuk tetap mengenakan masker saat menderita sakit saluran pernapasan.

“Kalau sedang sakit di saluran pernapasan jenis apapun maka baiknya pakai masker untuk tidak menulari orang lain,” Tjandra menyatakan dalam pesan elektroniknya pada hari Minggu.

Menurut Tjandra, orang juga harus mengenakan masker saat berada di daerah dengan polusi udara tinggi dan di tempat yang terdapat risiko penularan penyakit menular melalui udara.

Dia mengeluarkan saran ini sebagai tanggapan atas keluarnya Surat Edaran (SE) Nomor 1 Tahun 2023 tentang Protokol Kesehatan Pada Masa Transisi Endemi Untuk Mencegah Penularan COVID-19, yang dirilis pada 9 Juni lalu oleh Satuan Tugas COVID-19. Surat edaran ini melonggarkan kebijakan yang berkaitan dengan protokol kesehatan. Ada satu poin dalam surat edaran yang melarang penggunaan apabila dalam keadaan sehat dan tidak beresiko menularkan COVID-19.

Tjandra berpendapat bahwa situasi COVID-19 di Indonesia terkendali dengan baik dari tahun 2023 hingga Juni, sehingga Satgas COVID-19 mengeluarkan Surat Edaran pertama untuk tahun 2023.

Baca juga : Warga Diingatkan Tetap Pakai Masker Saat Sholat Tarawih di Mesjid

Sebaliknya, dia menyatakan bahwa Organisasi Kesehatan (WHO) sejak 5 Mei 2023 telah resmi menetapkan COVID-19 sebagai kedaruratan kesehatan global, meskipun pandemi belum sepenuhnya usai.

“Masker, maka pada dasarnya hampir semua negara di dunia memang sudah lama melonggarkan kebijakan COVID-19. Kalau kita ke luar negeri maka di berbagai negara memang tidak ada lagi kewajiban pakai masker. Jadi, kalau sekarang Indonesia melakukan kebijakan serupa negara-negara lain maka tentu dapat dimengerti,” kata Tjandra.

Tjandra, yang pernah menjabat sebagai Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, menyatakan bahwa dia berterima kasih karena COVID-19 telah mereda di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. (Antara/hm19)

Related Articles

Latest Articles