20.7 C
New York
Thursday, May 9, 2024

Dinkes Siantar Diminta Gercep Antisipasi Mycoplasma Pneumoniae

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pematang Siantar diminta gerak cepat (gercep) untuk mengantisipasi penyakit Mycoplasma Pneumoniae.

Hal itu dikatakan Ketua Komisi I DPRD Kota Pematang Siantar, Andika Prayogi Sinaga. Politisi Partai Hanura itu bilang, baik dari penyosialisasian hingga upaya-upaya pencegahan terkhusus pada anak agar sesegera mungkin dilakukan.

“Saya meminta Dinkes agar mengambil suatu langkah ide-ide cemerlang agar bakteri ini tidak meluas pada masyarakat Kota Pematang Siantar,” ucap Andika via sambungan telepon, pada Selasa (12/12/23).

Baca juga:Waspadai Mycoplasma Pneumoniae di Siantar, Perlu 3M

“Sosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya memahami dari bagaimana penularannya, penanganan awal hingga serta pencegahannya. Hal ini akan menjadi kerja kita bersama,” katanya menambahkan.

Dirinya menyampaikan, pemantauan penyakit tersebut agar terus dilaksanakan melalui Rumah Sakit (RS), Puskesmas atau klinik-klinik yang bekerja sama dengan Pemko Pematang Siantar. Karenanya, ia juga mengimbau agar masyarakat selalu menjaga kebersihan masing-masing.

“Mari kita sama-sama bergandengan tangan menutup akses sebaran penyakit ini dengan mematuhi anjuran dari Dinkes Kota Pematang Siantar. Bahkan sudah edaran pun sudah kita baca. Terpenting jangan langsung panik dengan penyakit ini,” pungkas Andika.

Baca juga:Simalungun Masih Aman Mycloplasma Pneumonia, Dinkes Imbau Masyarakat Pakai Masker

Sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Masyarakat (P2P) Dinkes Kota Pematang Siantar, Misran Pais mengatakan, penyakit tersebut mirip dengan Covid-19. Karenanya, perlu menerapkan kembali protokol kesehatan 3M, terutama memakai masker.

“Kalau bahasa awamnya penyakit ini menyerang pernapasan, macam-macam varian gitulah. Gejala khususnya seperti Covid-19 juga, seperti ada batuk, demam-demam. Cuma kalau (mycloplasma pneumonia) ini nggak terlalu parah seperti Covid-19,” paparnya.

Misran sebut, hingga kini pihaknya melakukan langkah antisipasi penyakit mycoplasma pneumoniae melalui Puskesmas dan RS. Di antaranya penguatan surveilans pneumonia, melakukan edukasi kepada masyarakat, melaporkan penemuan kasus, dan memperkuat kewaspadaan standar dalam upaya pencegahan maupun pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan Kesehatan (fasyankes).

Baca juga:Kasus Pneumonia Misterius Mewabah di China, Menkes: Jangan Khawatir, Bukan Patogen Baru

“Yang sering terserang itu anak-anak umur 3 sampai 5 tahun. Karena daya tahan tubuh masih rendah (di usia itu). Lanjut usia (lansia) juga, karena sudah menurun pada usianya. Sejauh ini belum ada penemuan di Kota Pematang Siantar, semoga janganlah ada,” ucapnya.

Mycoplasma merupakan penyakit penyebab umum infeksi respiratori sebelum masa Covid-19. Pathogen ini memiliki periode inkubasi yang cukup lama dan penyebarannya memerlukan waktu yang cukup lama sehingga disebut sebagai Walking Pneumonia.

“Menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023-2024 akan terjadi peningkatan mobilisasi masyarakat. Sebabnya dianjurkan kepada masyarakat agar memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, serta tetap menjaga kesehatan,” kata Misran mengakhiri. (jonatan/hm16)

Related Articles

Latest Articles