10.2 C
New York
Sunday, May 5, 2024

Begini Sejarahnya Tanggal 16 Juni Diperingati Hari Sayuran Segar Sedunia

Jakarta, MISTAR.ID

Hari Sayuran Segar Sedunia diperingati pada tanggal 16 Juni setiap tahunnya. Tujuan dari hari peringatan tersebut adalah untuk mengenali nilai gizi dan pentingnya lalapan bagi kesehatan manusia sebagai bagian dari makanan yang dikonsumsi hampir setiap hari.

Paman dari Newsd melansir, kemudian dari kisah hari sayuran segar itu sendiri, yaitu pemukim pertama di jantung Amerika terutama adalah petani Inggris dan Skandinavia yang membawa teknik pertanian dari tanah air mereka untuk mengolah tanah Midwestern yang subur.

Tahukah Anda bahwa sebagian besar pemukim awal Amerika tinggal di dekat Pesisir Atlantik dan mengirimkan produk mereka ke timur untuk dikonsumsi?

Pertengahan abad ke-19 bertepatan dengan munculnya rel kereta api, yang memungkinkan petani mengirimkan produk mereka langsung ke Chicago. Di sana diolah menjadi pengawet dan diangkut kembali ke Timur dengan kereta api atau kapal.

Baca juga : Tips Masak Sayuran yang Disimpan dalam Freezer agar Tetap Segar

Selain itu, pada tahun 1852, distribusi buah dan sayur di seluruh negeri menjadi masalah besar. Pada saat itu, “New York Times” menggambarkan Jalur California dan Jalur Oregon sebagai rute terpenting untuk mengangkut hasil bumi segar.

Kemudian, pada tahun 1855, produk senilai 1855, 59 juta poundsterling dikirim dengan kereta api dari pantai barat.

Departemen Pertanian didirikan pada tahun 1862 untuk memastikan bahwa semua orang Amerika memiliki akses ke sayuran segar dan nutrisi yang lebih baik.

Dalam beberapa tahun terakhir, produk organik dan vegan baru telah memasuki pasar, membuat makan sayur terjangkau bagi semua orang.

Baca juga : Bagi Anda Penderita Asam Urat, Hindari 5 Jenis Sayuran Ini

Petani di pedesaan North Dakota bertemu pada musim semi tahun 1992 untuk membahas masa depan pertanian mereka dan keluarga mereka. Mereka ingin beralih dari pertanian tradisional, yang ditandai dengan penggunaan agrokimia dan pertanian kontrol vegetasi, ke sistem yang menggunakan lebih sedikit polusi kimia dan bahan bakar fosil.

Kemudian para petani memutuskan untuk berhenti menggunakan pestisida kimia, herbisida, fungisida dan pupuk pada seperempat lahan mereka. Sebaliknya, mereka mengandalkan rotasi tanaman yang rumit, tanaman penutup, dan kesuburan pupuk kandang dan kompos.

Berdasarkan paparan sejarah ini, mari kita lihat nilai gizi sayuran ini. Sumber mikronutrien terbesar yang penting untuk metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan pencegahan penyakit adalah sayuran segar. (okz/hm18)

Related Articles

Latest Articles