18.6 C
New York
Monday, April 29, 2024

Jaga Mood, Modal Penting Guru SLB Mendidik Anak

Medan, MISTAR.ID
Sebagai seorang pendidik di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pembina, Ida Rama Lubis (26), guru seni tari, menekankan pentingnya menjaga mood dalam mendidik anak-anak tunagrahita. Ia berbagi pandangannya tentang rasa sabar, mengesampingkan ego, dan menciptakan kondisi positif sebagai kunci utama.

“Sebagai pendidik yang diamanatkan untuk mengajar di sekolah luar biasa, kita harus mampu sabar dan mengesampingkan ego saat mengajar anak-anak berkebutuhan khusus. Mood yang baik sangat penting agar mereka merasa aman dan nyaman di kelas. Senyum menjadi kunci utama untuk menciptakan rasa nyaman anak,” ungkap Ida Rama, Sabtu (13/1/24).

Dalam pembicaraan lebih lanjut, Ida Rama juga membagikan pengalaman pribadinya terkait menjaga mood saat mengajar. Ia bercerita pernah memiliki mood kurang baik pada saat ingin berangkat ke sekolah atau memasuki ruang kelas. Mood tersebut mengganggu dan merusak feel positif.

“Ketika berhadapan dengan siswa yang tidak tertib, saya mencoba memulihkan dengan mengajak mereka bercerita tentang pengalaman mereka. Meskipun komunikasi dilakukan dengan bahasa isyarat, ternyata itu sangat efektif dalam mengatasi situasi,” jelas guru bagi anak tunagrahita dan down syndrome itu.

Terkait hubungan dengan anak didiknya, Ida Rama memandang mereka seperti adik kandung. Pendekatan personal menjadi kunci dalam merebut perhatian anak-anak berkebutuhan khusus.

“Ketika kita ingin memberikan nasehat atau mendengarkan mereka, kita harus membuka diri terlebih dahulu. Sama halnya dengan mereka yang memiliki keterbatasan. Pendekatan personal dan komunikasi yang baik membantu kita merangkul mereka layaknya adik atau saudara. Tujuan saya adalah agar mereka bisa maju dan berkembang, merasa dimengerti, dan tidak terbebani sebagai anak didik,” imbuh guru lulusan Universitas Negeri Medan itu.

Ida Rama menegaskan, sebagai seorang guru kita perlu, tidak hanya memberikan pengajaran semata, tetapi menyertai pengajaran dengan penuh kasih dan pengertian kepada anak-anak berkebutuhan khusus.

“Kasih sayang dan pengertian, dua hal yang sangat mereka perlukan. Sebagai guru, dua hal itu harus kita miliki,” pungkasnya. (hutajulu/hm17)

Related Articles

Latest Articles