3.9 C
New York
Tuesday, March 26, 2024

Hati-hati Burnout Menyerang si ‘Gila’ Kerja

MISTAR.ID

Workaholic adalah sebutan untuk orang yang pekerja keras atau bisa juga disebut dengan “gila kerja”. Orang yang sudah gila kerja, maka biasanya akan lupa bahwa hidup bukan hanya untuk bekerja saja. Maka ada suatu yang harus dikhawatirkan bagi si gila kerja, yakni Burnout.

Burnout merupakan salah satu jenis kelelahan yang berkaitan dengan pekerjaan. Kelelahan ini biasanya berkaitan dengan kelelahan secara fisik maupun emosional, sehingga akan berdampak pada hilangnya jati diri.

Burnout bukan merupakan bagian dari diagnosis medis. Para ahli mengatakan bahwa terdapat faktor lain yang berada di balik seseorang mengalami burnout, umumnya depresi.

Baca juga:Jadi Polemik, 7 Aturan ‘Gila’ China di Bawah Pemerintah Xi Jinping

Dikutip dari Mayo Clinic, berikut beberapa hal yang berkaitan dengan burnout, seperti:

Gejala
Gejala dari burnout umumnya dapat dirasakan oleh masing-masing individu, seperti: menjadi sinis atau kritis ketika bekerja, terasa sulit ketika akan memulai pekerjaan dan lebih mudah tersinggung dan tidak sabar kepada rekan kerja, klien, atau pelanggan.

Kemudian merasa energi terus terkuras ketika memutuskan untuk produktif, merasa kurang puas dan kecewa terhadap pencapaian pribadi, menggunakan obat-obatan tertentu atau alkohol untuk membantu pekerjaan sehari-hari dan muncul beberapa masalah kesehatan, seperti sakit kepala, masalah perut, atau masalah lainnya.

Burnout dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

1. Manajemen kurang baik
Ketidakmampuan manajemen yang baik, seperti mengatur jadwal, tugas, atau beban kerja dapat mengakibatkan kelelahan saat bekerja yang berujung pada burnout.

2. Tempat kerja yang disfungsional
Beberapa orang merasa tidak beruntung karena mendapatkan gangguan dari rekan kerja, atau atasan yang kurang baik dapat menjadi faktor peningkatan stres di tempat kerja.

3. Kurang dukungan
Kurangnya dukungan sosial dari orang terdekat, membuat seseorang merasa sendiri dan kesepian. Hal itu dapat membuat orang tersebut semakin tidak semangat menjalani hari.

4. Ketidakseimbangan waktu kerja
Jika seseorang bekerja dengan menghabiskan waktu begitu banyak sehingga kekurangan waktu istrihat, hal itu akan memicu stres dan mudah lelah. Hal ini juga mungkin berakibat pada kurangnya waktu bersama dengan keluarga, teman, atau pasangan.

Baca juga:5 Tips Atur Waktu untuk Kuliah, Kerja dan Organisasi

Penanganan
Hal-hal yang dapat memicu stres di tempat kerja dapat ditangani oleh masing-masing individu tersebut, karena sejatinya hanya diri kita sendirilah yang paling tahu apa yang harus kita lakukan untuk mengurangi stres.

1. Evaluasi diri
Evaluasi diri tidak hanya sebatas merenung dan memikirkan apa yang selama ini membuat diri kita stres. Namun, evaluasi yang dimaksud adalah diskusikanlah dengan atasa di tempat kerja tentang jenis, waktu, dan beban pekerjaan yang selama ini dipikul terasa terlalu berat.

2. Mencari dukungan dan perhatian
Mencari dukungan dari teman dekat, pasangan, orang tua, bahkan keluarga besar dapat membuat perasaan lebih tenang, sehingga akan mengurangi stres berkepanjangan. Jika kantor anda selama ini mempunyai jasa konseling, manfaatkan fasilitas tersebut karena hal itu akan sangat membantu keluar dari burnout.

3. Aktivitas fisik
Aktivitas fisik seperti berolahraga dapat memunculkan hormon rasa senang, anda dapat memilih aktivitas olahraga yang santai terlebih dahulu, seperti yoga, meditasi, atau tai chi.(detik/hm15)

Related Articles

Latest Articles