11.8 C
New York
Monday, May 6, 2024

Masjid Al Osmani, Masjid Tertua dan Bersejarah di Kota Medan

Selanjutnya, pada tahun 1870 hingga 1872, masjid kebanggaan masyarakat Melayu Deli ini direnovasi untuk pertama kalinya oleh anak Sultan Osman Perkasa Alam, yakni Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alamsyah.

Renovasi tersebut dilakukan setelah mangkatnya Sultan Osman Perkasa Alam dan estafet kepemimpinan Kesultanan Deli pun diteruskan oleh anaknya tersebut sekaligus menjadi Sultan kedelapan.

Tadinya bangunan masjid yang hanya berukuran 16×16 dan terbuat dari kayu, pada masa kepemimpinan Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alamsyah dirombak menjadi bangunan permanen dan ukurannya diperluas menjadi 26×26 meter.

Baca juga : Masjid Agung Lubuk Pakam Siapkan Ratusan Takjil Selama Ramadhan

Renovasi dan perluasan area masjid itu dilakukan karena populasi masyarakat Melayu pada masa kepemimpinan Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alamsyah bertumbuh kembang cukup pesat.

Adapun yang menjadi ciri khas Masjid Al-Osmani di antaranya ialah corak masjid yang kental dengan motif Melayu yang dipadukan dengan seni arsitektur Timur Tengah, Eropa, India, hingga China.

Pada perenovasian tersebut, Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alamsyah mendatangkan arsitektur dari Jerman. Dalam prosesnya, arsitektur tersebut menggunakan kapur dan putih telur sebagai perekat bangunanya.

Related Articles

Latest Articles