11.1 C
New York
Wednesday, October 16, 2024

Istilah Jenis Kemarahan yang Mungkin Tidak Anda Ketahui

Oleh: Derick Tjoa

Kemarahan (‘rage’ dalam Bahasa Inggris) adalah kondisi dimana seseorang meluapkan emosinya karena merasa dirugikan atau merasa jengkel/terhina, yang tidak sesuai dengan keinginannya dan bertujuan untuk memperbaiki keadaan.

Setiap orang pasti pernah merasa ingin marah karena kondisi tertentu yang merugikannya dan membuatnya jengkel. Kemarahan dapat dipicu oleh beberapa penyebab lain seperti stres, depresi, alkohol, dll.

Akibat dari sebuah kemarahan, maka akan terjadi percepatan peningkatan denyut jantung, tekanan darah, bahkan adrenalin. Seseorang marah dapat ditandai atau dikenali dengan perubahan raut wajah, termasuk bahasa tubuh mereka, serta intonasi bahasa yang lebih tinggi dari biasanya kepada orang lain.

Bahkan hewan juga dapat meluapkan kemarahannya dengan mengeluarkan suara keras atau menunjukkan gigi maupun melotot. Marah merupakan suatu hal yang wajar dan normal bagi seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Namun dampak negatifnya bisa lebih mengerikan apabila seseorang tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri.

Kemarahan yang tidak terkendali, bahkan dapat membahayakan orang lain. Nah untuk itu, mari kita kenali terlebih dahulu jenis-jenis istilah kemarahan yang jarang diketahui oleh banyak orang. Berikut ini ada beberapa macam kemarahan yaitu :

1.Road Rage

Road rage atau yang lebih dikenal dengan sebutan kemarahan jalanan. Sesuai dengan namanya, kemarahan jenis ini terjadi di jalan raya. Kemarahan ini biasanya bisa terjadi dengan para pengendara lain atau terhadap para pejalan kaki di jalan raya. Kemarahan terhadap sesama pengendara kendaraan baik sepeda motor maupun mobil sering sekali terjadi.

Hal yang paling sering terjadi adalah kemarahan seorang pengendara ketika pengendara lain menyalip secara baik-baik (dalam arti sesuai aturan yaitu menyalip kendaraan lain dari sebelah kanan). Dampak yang sering terjadi kemarahan di jalanan adalah pengendara keluar dari dalam mobil atau turun dari sepeda motornya dan berteriak, memaki serta mengancam dengan gerakan kepada pengendara lain.

Dan yang paling parah yaitu jika terjadi serangan secara fisik kepada orang lain yang disebabkan oleh provokasi oleh pengendara lain. Selaras dengan yang terjadi kemarahan terhadap para pejalan kaki di jalanan. Sering sekali terjadi, kemarahan baik oleh pengendara kepada pejalan kaki maupun sebaliknya.

Kemarahan pengendara kepada pejalan kaki sering terjadi karena para pejalan kaki menyeberangi jalan raya secara sembarangan di tengah-tengah jalan tanpa mengindahkan keselamatan mereka sendiri. Keselamatan para pejalan kaki juga terancam dengan adanya aturan di jalan raya yaitu “Belok kiri jalan terus”, sehingga lampu lalu lintas warna hijau bagi pejalan kaki tidak berguna sama sekali dan menyebabkan para pejalan kaki susah menyeberangi jalan dan terkadang bisa terjadi kecelakaan atau sesuatu yang buruk yang dapat membawa kepada arah kemarahan antara pengendara dan pejalan kaki.

Terkadang ketika menjelang hari raya atau akhir tahun, maka jalanan begitu macet dan penuh dengan kendaraaan, baik roda dua maupun empat, sehingga banyak juga para pengendara khususnya sepeda motor yang menyerobot dan mengambil hak pejalan kaki melalui trotoar.

Para pengendara tidak segan-segan mengendarai sepeda motor mereka di trotoar dan membunyikan klakson kepada pejalan kaki untuk memberikan jalan kepada mereka karena macet di jalan raya, sehingga tidak sedikit para pejalan kaki marah dan berteriak dan memaki mereka dengan kata-kata kotor.

Oleh sebab itu, kita berharap baik sebagai pengendara maupun pejalan kaki agar lebih berhati-hati dalam mengontrol kemarahan di jalan agar terhindar dari masalah.

2.Home Rage

Home rage (sering juga disebut dengan domestic rage) yang artinya kemarahan di rumah. Kemarahan di rumah ini sering terjadi khususnya oleh suami dan istri sehingga tidak jarang kita mendengar istilah KDRT (Kekerasan dalam Rumah Tangga).

Perselisihan, perbedaan pendapat sering sekali terjadi dalam sebuah keluarga, namun kita diharapkan mampu mengontrol kemarahan kita dengan kepala dingin. Isu lain yang dapat menyebabkan kemarahan di rumah adalah adanya perselingkuhan atau adanya pihak ketiga.

Sekarang ini kemarahan dalam rumah juga terjadi yang diakibatkan oleh adanya pembelajaran daring/online sejak Covid-19 masuk ke Indonesia pada akhir bulan Maret 2020.

Di awal pembelajaran daring, banyak kasus-kasus yang kita dengar baik lewat media cetak maupun online, terjadi kekerasan anak oleh orangtua, bahkan terjadi kasus kekerasan yang berujung pada pembunuhan secara tidak sengaja.

Tidak sedikit orangtua yang stres dan lelah dalam mengajari dan mendampingi anak mereka dalam pembelajaran daring. Akibat dari permasalahan yang terjadi, kemarahan tentunya akan memuncak dan bisa menimbulkan kekerasan berupa pemukulan terhadap pasangan. Tentunya hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya keretakan dalam hubungan keluarga. Perceraian dan masuk penjara merupakan puncak atau akhir dari kemarahan tersebut.

Nah, mari berharap agar keluarga kita dijauhi masalah tersebut di atas agar tidak terjadi kemarahan dalam rumah. Dan jika pun harus terjadi, maka ada baiknya diselesaikan dengan kepala dingin dan bijaksana dalam mengambil setiap keputusan demi keutuhan hubungan rumah tangga.

3.Trolley Rage

Kata “trolley’ tentu tidak asing bagi kita semua. Trolley artinya kereta dorong. Kita selalu dapat menemukan trolley di supermarket atau plaza atau mall.

Sering kita melihat para pengunjung atau orang-orang yang datang ke tempat tersebut dan merasa jengkel, bahkan marah ketika ingin melakukan pembayaran dengan antrian di tempat pembayaran.

Kemarahan ini terkadang terjadi ketika seseorang mengambil tempat antrian kita (mungkin ketika kita meninggalkan tempat antrian sebentar untuk hal lain) dan menyebabkan adanya perselisihan dalam pendapat sehingga terjadi argumen dan dapat menyebabkan kemarahan.

Kemarahan juga dapat terjadi biasanya karena adanya ketidaksengajaan/kesengajaan seseorang menabrak trolley dengan trolley orang lain yang dapat membahayakan orang lain. Dan tentunya masalah terbaru yang sering terjadi di tempat perbelanjaan/pasar adalah tidak menggunakan masker.

Di awal New Normal, banyak sekali kemarahan terjadi di pasar swalayan, supermarket, mall maupun plaza karena satpam atau penjaga pasar meminta (tentunya memaksa) pengunjung untuk menggunakan masker. Bahkan banyak pengunjung yang tidak diperbolehkan masuk karena tidak menggunakan masker.

Masker sekarang ini sudah menjadi bagian dari hidup kita dalam beraktivitas. Tentunya satpam di tempat perbelanjaan selalu mengingatkan para pengunjung dan pelanggan untuk menggunakan masker ketika berbelanja. Kemarahan terhadap masalah di atas juga dapat disebut sebagai kemarahan di pasar/trolley rage.

4.Air Rage

Sesuai dengan kata “air” artinya udara, maka tentunya ini terjadi di bandara atau di pesawat. Masalah yang sering terjadi di bandara diakibatkan oleh delay/penundaan penerbangan pesawat sehingga menyebabkan kekesalan oleh penumpang dan terjadi kemarahan terhadap pegawai pesawat tersebut.

Tentunya makian dan juga cercaan terhadap pegawai pesawat tersebut tidak dapat dihindarkan. Kemarahan lain yang terjadi adalah kemarahan yang terjadi kepada para awak kapal seperti pramugari/pramugara oleh penumpang pesawat dan tentunya mengganggu kenyamanan penumpang lainnya.

Hal ini terjadi karena penumpang tersebut mengosumsi alkohol dan tidak sadar melakukan kemarahan bahkan berujung kekerasan baik secara verbal/lisan maupun fisik.

Konsumsi alkohol ini bisa terjadi berhubung ada beberapa penumpang yang menginap di sebuah hotel atau penginapan di bandara dan meminum minuman keras. Kemarahan jenis ini sering dikenal dengan istilah kemarahan di bandara atau air rage.

5.Virtual Rage

Tentunya kita semua memahami istilah ‘virtual’. Kata virtual sering sekali melekat dengan frasa jejaring media sosial (medsos). Ya, jika begitu pemikiran anda, maka sudah tepat sekali untuk mendefinisikan kata ‘virtual’ tersebut.

Zaman sekarang ini, hampir seluruh orang di dunia aktif dalam dunia maya, khususnya dalam menggunakan media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan lain sebagainya. Penggunaan media sosial sering tidak hati-hati sehingga menyebabkan kemarahan dari para pengguna media sosial itu sendiri.

Kasus kemkarahan di media sosial seperti seseorang yang sering ingin meluapkan kemarahannya di media sosial sehingga berdampak buruk terhadap orang lain yang merasa diejek, padahal sebaliknya. Saling ejek mengejek pun tidak terhindarkan dan bahkan berujung kepada verbal abuse atau pelecehan secara lisan melalui media sosial.

Bahkan banyak pengguna media sosial yang kerap memposting atau mengirimkan berita tidak jelas alias hoax sehingga menyebabkan kemarahan yang sangat hebat di dunia maya. Akibat kemarahan tersebut, tentunya banyak dampak negatif yang dapat terjadi.

Seperti berita yang baru saja dirilis oleh detik.com per tanggal 9 Maret 2021 mengenai fakta terbaru dari kasus dampak hoax yang sangat fatal terjadi di negara Perancis yang menyebabkan seorang guru Sejarah dibunuh.
Untuk mengatasi masalah yang sering terjadi di dunia maya, maka pemerintah telah membentuk virtual police atau yang lebih dikenal dengan nama polisi virtual.

Tugasnya adalah memantau masyarakat dalam menggunakan media sosial dan melaporkan tindak pelanggaran kepada pihak berwenang untuk ditegur dan diadili agar tidak terjadi masalah-masalah yang berdampak pada kemarahan semua orang. Kemarahan seperti ini sering disebut dengan istilah kemarahan virtual.

Untuk itu, marilah kita lebih bijaksana dalam menggunakan media sosial agar tidak menyulut kemarahan orang lain dan bisa saling menghargai satu sama lain sehingga tercipta ketentraman dan kedamaian di negara yang kita cintai ini.

6.Discrimination Rage

Tentunya kita semua akrab dengan istilah yang terakhir ini. Ya, kemarahan diskriminasi ini sering terjadi di dalam kehidupan kita sehari-hari. Diskriminasi selalu dimaknai dengan pembedaan, perbedaan, pemisahan maupun sifat memilih-milih.

Diskriminasi ini sering melekat dengan isu SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan). Jikalau kita melihat lebih luas lagi, sebenarnya negara kita selalu dirudung masalah kemarahan diskriminasi ini sehingga tidak jarang juga terjadi perpecahan antar masyarakat yang dapat memberikan dampak buruk terhadap kesatuan dan keutuhan Negara Republik Indonesia yang kita cintai ini.

Sebagai contoh, kita dapat melihat kasus kemarahan diskriminasi ini terjadi di negara Amerika Serikat secara meluas oleh kelompok warna kulit hitam akibat terbunuhnya seorang warga AS berkulit hitam oleh seorang polisi, sehingga terjadi kerusuhan, kerusakan dan penjarahan.

Sampai masalah ini meluas di seluruh dunia dan tagar di medsos tertera “Black Lives Matter” pun bermunculan di segala penjuru dunia. Tentunya saling menghargai dan menghormati antar satu dengan yang lain akan mengikis dan menghilangkan perbedaan yang ada sehingga tidak tercipta kemarahan terhadap isu SARA tersebut

Itulah beberapa jenis istilah kemarahan yang mungkin jarang dan bahkan tidak anda ketahui selama ini namun kita semua merasakannya dalam kehidupan kita.

Sangat perlu untuk menahan amarah karena ketika kemarahan kita lepas kendali, itu dapat membahayakan orang-orang di sekitar kita. Jadi mulai sekarang mulailah membiasakan diri untuk menahan amarah dan jalani hidup dengan baik agar tercipta kehidupan berbangsa dan bernegara dengan damai dan tenteram.

(Penulis adalah siswa kelas X-MIA-3 di SMA Kristen Methodist Pematangsiantar)

Related Articles

Latest Articles