9.1 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Gempa Bumi Mentawai Dipicu Aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia

Medan, MISTAR.ID

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa bumi yang mengguncang Mentawai merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” ujar Kepala BMKG Daryono melalui keterangan resminya yang diterima, Selasa (25/4/23) pagi.

Daryono menyebutkan, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Siberut, Mentawai dengan skala intensitas VI MMI (getaran dirasakan oleh semua penduduk, kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan).

Baca Juga:Gempa M 7,3 Guncang Mentawai, Berpotensi Tsunami di Sumut

Gempa juga dirasakan di daerah Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam dan Padang dengan skala intensitas V MMI (getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti).

“Hingga pukul 04.35 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 8 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar 4,6 Magnitudo,” ungkapnya.

Setelah sempat mengeluarkan peringatan bahwa gempa bumi itu berpotensi Tsunami, namun BMKG telah mencabut status tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan tinggi muka laut, tercatat ketinggian Tsunami di lokasi TG Tanah Bala pada pukul 03:17 WIB dengan ketinggian tsunami 11 Cm.

BMKG mengimbau masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Warga juga diminta menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Baca Juga:BMKG Cabut Peringatan Tsunami, Warga Padang Kembali Diperbolehkan Pulang ke Rumah

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah. BMKG akan terus melakukan monitoring muka air laut,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, gempa bumi mengguncang wilayah Mentawai, Selasa (25/4/23) pukul 03.00 WIB. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,94° LS ; 98,38° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 177 Km barat laut Kepulauan Mentawai Sumatera Barat pada kedalaman 23 km. (ial/hm12)

Related Articles

Latest Articles