Medan, MISTAR.ID
Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) hingga saat ini terus melakukan persiapan untuk melaksanakan merdeka belajar merdeka mengajar. Hal ini dikatakan Kabid Pembinaan dan Ketenagaan Dinas Pendidikan Sumut, Suhendri, Senin (5/12/22).
Disebutkan Suhendri, sesuai arahan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumut dengan tujuh perintah hariannya ingin menegakkan merdeka belajar dan kaitannya dengan profil pelajar Pancasila.
“Karena itu kolaborasi dengan semua termasuk dengan teman-teman media terus digalakkan karena menjadi bagian yang tak terpisahkan untuk menegakkan merdeka belajar. Salah satunya mengusung platform profil pelajar pancasila tadi,” katanya.
Baca juga:Â Cabdis Siantar Jalankan Kurikulum Merdeka di Tahun Ajaran 2022-2023
Sejauh ini, sambung Hendri untuk kesiapan di sekolah-sekolah menuju merdeka belajar merdeka mengajar dan profil pelajar Pancasila yang ada di Sumut seperti di SMA/SMK telah menggunakan platform merdeka berbagi.
“Jadi guru diminta jadi narasumber berbagi praktik baik. Lalu, kedua untuk profil pelajar Pancasila sendiri bahwa teman-teman sekolah telah menginisiasi kegiatan-kegiatan. Pertama ada enam dimensi profil pelajar Pancasila itu pertama beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. Konsepnya di sekolah itu digalakkan kegiatan-kegiatan yang sifatnya pembangunan kerohanian. Ada rohis atau kegiatan-kegiatan keagamaan lain itu ditegakkan,” terangnya.
Kemudian ada lagi gotong royong, bernalar kritis, mandiri, kemudian berkemerdekaan global dan satulah yang disebutkan Suhendri lagi yang tak kalah pentingnya bahwa di sekolah sedang digalakkan kerja sama antar sekolah satu dengan sekolah lain.
“Dalam rangka membangun sinergitas guru-guru dan siswa satu ke siswa lain saling berkolaborasi untuk projek sosial untuk menanamkan kecintaan terhadap tanah air, masyarakat, berbudi pekerti dan seterusnya,” imbuhnya.
Baca juga:Â Disdik Siantar: Kurikulum Merdeka Mulai Dilaksanakan Tahun Ajaran 2024/2025 Secara Nasional
Untuk kesiapan sekolah-sekolah di Sumut diterangkannya juga memiliki tingkat kesiapan berbeda-beda. Makanya dalam tagline merdeka belajar itu ada berbagi mandiri dan berubah. Sehingga hal ini terus disuport Dinas Pendidikan Sumut melalui praktik baik.
“Baik teman-teman guru, kepala sekolah saat ini telah menjadi pelajar praktik baik dan fasilitator sehingga mereka akan mendampingi teman-teman yang terhambat dalam implementasi merdeka belajar itu. Saat ini kita belum ada mendapat pengaduan tentang kerepotan mereka untuk mengimplentasikan merdeka belajar ini,” ungkapnya.
Sedangkan untuk fasilitator ini, sambung Suhendri sudah banyak, ada yang internal dari dinas pendidikan, guru pengawas sekolah dan ada juga dari eksternal dari kampus dan widya suara. “Mereka ini terjaring dengan pelatihan yang dilakukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang hingga saat ini terus berlangsung,” pungkasnya. (anita/hm09)
