10.1 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Dampak Batalnya Drawing Piala Dunia U20, Sepak Bola Indonesia Terancam Dikucilkan

Jakarta, MISTAR.ID

Pembatalan drawing atau undian fase grup Piala Dunia U20 2023 bisa memberikan dampak buruk terhadap sepak bola Indonesia. Salah satu dampak buruk yang bisa terjadi adalah pengucilan Indonesia dari ekosistem sepak bola dunia.

Kemungkinan munculnya dampak buruk tersebut disampaikan oleh Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, saat berbicara dalam konferensi pers pembatalan drawing Piala Dunia U20 2023 di GBK Arena, Jakarta, Minggu (26/3/23) sore WIB.

“Kami dari PSSI sedang memikirkan penyelamatan sepak bola Indonesia. Karena sanksi FIFA bisa mengucilkan sepak bola Indonesia dari dunia,” kata Arya, dikutip dari laman resmi PSSI. Sebelumnya, PSSI selaku induk sepak bola Indonesia mengaku telah mengkalkulasi dampak buruk yang bisa terjadi setelah FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U20 2023.

Baca juga: Drawing Piala Dunia U-20 Batal, Exco PSSI: Kita Melanggar Sendiri

Adapun drawing Piala Dunia U20 2023 semula dijadwalkan berlangsung di Bali pada 31 Maret mendatang. PSSI mengatakan bahwa pihaknya, sampai saat ini, belum mendapatkan alasan resmi yang membuat FIFA membatalkan agenda drawing tersebut.

Namun, sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan penolakan terhadap kehadiran tim nasional Israel dalam perhelatan Piala Dunia U20 2023. Menurut PSSI, penolakan itu bisa menjadi alasan bagi FIFA untuk membatalkan drawing. Sebab, bagi FIFA, penolakan dari gubernur sama dengan membatalkan garansi penyelenggaraan yang telah dikeluarkan pemerintah Provinsi Bali.

Padahal, sebelum ini, Gubernur Bali sudah menandatangani dokumen Government Guarantee untuk menjadi salah satu tempat penyelenggaraan Piala Dunia U20, termasuk sesi drawing.

Pembatalan drawing Piala Dunia U20 2023 menciptakan kekhawatiran di tengah pencinta sepak bola Tanah Air. Mereka mengkhawatirkan nasib penyelenggaraan Piala Dunia U20 2023 di Indonesia. Bahkan, di media sosial sempat muncul trending topic terkait kondisi buruk yang bisa terjadi jika Indonesia gagal menjadi tuan rumah ajang dua tahunan tersebut.

Dilansir dari laman resmi PSSI, terdapat sembilan poin kekhawatiran yang bisa saja terwujud apabila Indonesia batal menyelenggarakan Piala Dunia U20 2023. Pertama, Indonesia terancam dibekukan oleh FIFA. Kedua, Indonesia bisa dikecam oleh negara-negara lain karena tidak melaksanakan amanat FIFA. Ketiga, Indonesia tidak bisa ikut serta dalam kegiatan yang berhubungan dengan kalender FIFA.

Baca juga: Erick Thohir Bakal Berjuang Demi Stadion Piala Dunia U-20 Supaya Tidak Dicoret FIFA

Keempat, Indonesia tidak akan memiliki kesempatan kembali untuk dipilih FIFA menjadi tuan rumah ajang olahraga. Kelima, Indonesia bisa dicoret sebagai kandidat tuan rumah Piala Dunia 2034. Keenam, federasi olahraga dunia akan mempertimbangkan untuk tidak memilih Indonesia sebagai tuan rumah pesta olahraga, termasuk Olimpiade. Ketujuh, Indonesia akan dikecam karena bertindak diskriminatif, mencampuradukkan olahraga dengan politik.

Kedelapan, pemain, pelatih, wasit, klub, dan masyarakat kehilangan mata pencaharian dan 500.000 orang lebih berdampak langsung jika sepak bola Indonesia terhenti. Kesembilan, timnas U26, U19, U20 tidak boleh ikut serta dalam ajang sepak bola internasional jika FIFA membekukan PSSI, yang mana itu juga berpotensi terhadap hilangnya potensi ekonomi senilai hampir triliunan rupiah.

Sebagai upaya penyelamatan sepak bola Indonesia, PSSI disebut akan berkoordinasi dengan sejumlah kementerian terkait. Ketua Umum PSSI Erick Thohir juga disebut akan melapor kepada Presiden Joko Widodo terkait persoalan yang terjadi menjelang Piala Dunia
U20 2023.

Baca juga: Ini Daftar 20 Tim Negara yang Lolos ke Piala Dunia U-20 di Indonesia

“Ketua umum juga akan melaporkan kepada Bapak Presiden pada kesempatan pertama untuk mencari solusi untuk semua ini, baik secara diplomasi maupun politik luar negeri, untuk bagaimana menyelamatkan sepak bola Indonesia yang kita cintai,” kata Arya.

PSSI juga meminta kepada semua pencinta sepak bola dan masyarakat Indonesia yang ingin persepakbolaan Tanah Air lebih maju, untuk bersikap tenang. “Kami akan mencoba mencari solusi yang terbaik. Sepak bola Indonesia harus kita selamatkan bersama-sama,” ujar Arya. (kompas/hm09)

Related Articles

Latest Articles