13.3 C
New York
Friday, May 10, 2024

Waspada Perubahan Cuaca Musim Kering, Menko Airlangga Ingatkan Petani Jaga Produktivitas Pertanian

Simalungun, MISTAR.ID

Menteri bidang Koordinator Perekonomian Republik Indonesia (Menko RI) Airlangga Hartarto hadir dalam kegiatan launhcing Closed Loop Kawasan Pertanian Terpadu Simalungun (KPT-S) di Nagori Panribuan, Kecamatan Dolok Silau, Kabupaten Simalungun, Kamis (22/6/23).

Dalam launching tersebut, Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pada masa Covid -19 menyerang Indonesia dan inflasi tersebut pun rendah. Namun, untuk komoditas pangan tersedia dari petani yang ada di Indonesia.

“Kita lihat bahwa Indonesia selama Covid -19 inflasi rendah karena pangan tersedia. Pangan tersedia, mari kita berterima kasih kepada masyarakat di Simalungun,” ujar Airlangga Hartarto, Kamis (22/6/23).

Baca juga : Puluhan Pelajar Bawa Merah Putih Sambut Kedatangan Menko Airlangga Hartarto

Ucapan terima kasih disampaikan kepada masyarakat Simalungun yang mayoritas petani dimana hasil hortikulturanya maju. Mulai dari jeruk, nanas, alpukat, labu dan juga terong serta hortikultura lainnya.

“Kita juga harus memperhatikan kedepan ada tantangan perubahan cuaca yaitu musim kering. Nah itu yang harus diperhatikan dan harus dimitigasi, kita cegah dan jangan sampai produktivitas turun,” ucapnya.

Lanjutnya lagi, saat ini kemitraan Closed Loop yakni Jaffa. Dalam hal ini juga Jaffa membeli seluruhnya hasil produk hortikultura dan pangan yang bersumber dari petani.

“Untuk harga dijamin seperti harga pasar. Jaffa mana ni, beli jagung tidak di sini ?. Seluruh produksi jagung masyarakat dibeli Jaffa, karena hasil Closes Loop harus diserap oleh industrinya,” ujar Airlangga setelah berbincang dengan pihak Jaffa.

Diketahui, Closed Loop merupakan model kemitraan agribisnis hulu sampai hilir yang dikembangkan dalam ekosistem yang berbasis digital, teknik budidaya Good Agricultural Practices, sistem logistik yang baik, serta jaminan pasar dan harga yang bersaing oleh off taker.

Airlangga Hartarto juga mengatakan, adapun luas lahan KPT-S ini mencapai 2500 hektar yang terdiri dari berbagai jenis tanaman berbagai macam produk hortikultura.

Baca juga : Besok Airlangga Hartarto Launching Kawasan Pertanian Terpadu di Simalungun

“Closed Loop harus ada Offtaker dan harus membeli seluruh produk. Ada Badan Pangan, jadi dibeli oleh korporasi seperti Jaffa dan Offtaker yang lain,” ujarnya lagi.

Disampaikannya lagi, pemerintah akan mendorong agar masyarakat produksi. Seluruh hasil produksinya dibeli. Dan hal itu merupakan konsep dari Closed Loop dimana targetnya, harga yang diterima petani akan semakin baik dan ada jaminan.

“Kalau menanam dan saat panen ada yang beli. Harapan kedepan, agar perbanyak Closed Loop ini. Ini menjadi contoh karena sudah ada di beberapa daerah, nantinya dikembangkan tidak hanya di Sumatera Utara (Sumut) tapi diberbagai daerah lainnya di Indonesia,” ujarnya.

Terkait infrastruktur yang masih belum bagus, Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa pemerintah punya program untuk perbaikan jalan.

“Jadi kalau pemerintah daerah kabupaten, pemerintah Provinsi punya kendala pendanaan pemerintah menyiapkan. Oleh karena itu masing-masing Provinsi bisa  mengusulkan ke pemerintah dan pemerintah akan langsung membuat jalan,” pungkasnya. (Hamzah/hm19).

 

Related Articles

Latest Articles