Simalungun, MISTAR.ID
Roi Sinaga (25), seorang warga Pematang Kerasaan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun kehilangan akses ke beberapa aplikasi penting seperti WhatsApp, Shopee, dan Dana. Peristiwa itu terjadi karena Roi lupa memperpanjang masa tenggang kartu prabayar yang ia gunakan untuk mendaftar di aplikasi tersebut.
Penelusuran mistar.id, Roi merupakan salah satu dari banyak pelanggan yang menjadi korban kebijakan penyedia layanan telekomunikasi dalam mencetak dan menjual ulang kartu prabayar yang tidak aktif.
Roi bilang, ia sudah mencoba mendatangi kantor perwakilan provider yang berada di Kota Pematangsiantar untuk mempertanyakan hal itu.
“Sudah ke kantornya aku yang di Jalan Ahmad Yani untuk menanyakan perlindungan bagi konsumen, tapi mereka (pihak provider) bilang kebijakan itu (mencetak ulang kartu) diterapkan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya serta menghindari penumpukan kartu yang tidak digunakan,” sebut Roi kepada mistar.id, Kamis (28/3/24).
Baca juga:Â Daftar Kartu SIM Pakai Biometrik, Mastel: Keamanan Data Harus Diperketat
Kehilangan akses ke aplikasi disebut telah memberikan dampak yang signifikan bagi Roi. Biasanya, dia menggunakan WhatsApp untuk berkomunikasi dengan keluarga, teman, dan rekan kerjanya. Sedangkan Shopee dan Dana adalah platform penting yang digunakannya untuk berbelanja secara online dan melakukan transaksi keuangan.
Dia merasa kecewa karena tidak dapat lagi menggunakan layanan-layanan yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-harinya. Selain itu, proses penggantian kartu dan memulihkan akses ke aplikasi-aplikasi tersebut akan memakan waktu dan usaha yang tidak sedikit.
“Kecewalah. Kartu ini sudah 6 tahun saya gunakan. Memang sudah hampir setahun masuk masa tenggang, tetapi seharusnya pihak provider memberikan pemberitahuan terlebih dahulu sebelum dicetak ulang dan dijual kembali,” kata Roi.
