“Sudah habis kemarin, sudah dipanen. Tidak dibudidayakan lagi,” ucap Sabarman Saragih, Senin (6/11/23).
Sabarman mengatakan penanaman sorgum yang dipanen langsung oleh Forkopimda beberapa bulan lalu berhasil dengan hasil memuaskan. Tetapi harus terhenti karena tidak adanya penampung hasil panen.
“Tidak ada tempat menjualnya, tidak ada penampungnya,” ungkap Sabarman.
Baca juga :Â Kadis PUTR Ungkap Butuh Rp3 Triliun Perbaiki Jalan Rusak di Simalungun
Sebagai informasi, tanaman sorgum merupakan tanaman yang dapat mengganti tanaman pokok seperti beras dan jagung.
Tanaman ini juga disebut tanaman yang cocok untuk iklim Simalungun, dan dapat berkembang pesat jika dibudidayakan dengan baik.
Bahkan dalam seremonial panen perdana, Wakil Bupati Simalungun menyebut hasil tanaman sorgum memiliki nilai gizi yang sangat tinggi, dan cocok untuk dikonsumsi untuk pencegahan anak stunting. (roland/hm18)
