Simalungun, MISTAR.ID
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun Elfiani Sitepu melalui Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Lingga Damanik mengatakan, selama tahun 2020, sebanyak 309 Sekolah Dasar di Simalungun menerima dana BOS Afirmasi, dengan rincian 299 SD Negeri, dan 10 SD Swasta.
Lingga Damanik menerangkan, sekolah-sekolah yang menerima dana BOS Afirmasi ini adalah sekolah yang masuk dalam kriteria 3T yakni Terdepan, Terluar dan Tertinggal. “Yang menerima ada 299 Sekolah Dasar Negeri dan 10 Sekolah Dasar Swasta selama tahun 2020. Kriterianya itu masuk kedalam 3 T,” kata Lingga Damanik kepada Mistar di ruang kerjanya, Selasa (30/3/21).
Lingga Damanik menjelaskan, pihak Kementerian lah yang menentukan sekolah-sekolah mana yang mendapatkan dana BOS Afirmasi dimaksud. “Yang menentukan itu pihak Kementerian, mungkin mereka melihatnya dari data atau aplikasi Dapodik,” terang Lingga.
Baca Juga:BOS Afirmasi dan Kinerja Tidak Menyasar Sekolah di Siantar, Ini Penjelasan Dinas Pendidikan
Menurut Lingga Damanik, dengan adanya bantuan dana BOS Afirmasi di Simalungun, pihak-pihak sekolah sangat terbantu dalam menjalankan proses belajar-mengajar. Diterangkannya, dana BOS Afirmasi diperuntukkan untuk pembiayaan operasional sekolah. Selain pembiayaan operasional, dana BOS Afirmasi juga bisa digunakan untuk pembiayaan perlengkapan fasilitas sekolah, seperti pengadaan tablet, laptop, komputer, proyektor dan perlengkapan penunjang pembelajaran lainnya.
“Dana BOS Afirmasi sangat bermanfaat, apalagi buat sekolah-sekolah yang memiliki sedikit siswa, ini sangat bermanfaat,” kata Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Simalungun itu.
Untuk besaran anggaran dana BOS Afirmasi tersebut, setiap sekolah mendapatkan jumlah yang sama, yakni sebesar Rp60 juta setiap sekolah. Sementara itu, untuk Dana BOS Kinerja, Lingga Damanik mengatakan ada sebanyak 15 sekolah yang menerima dana tersebut. Yang menerima dana BOS Kinerja adalah sekolah penggerak. “Dana BOS Kinerja itu sifatnya insentif, yang dapat itu adalah sekolah dengan pelayanan baik atau sekolah penggerak,” pungkasnya. (roland/hm12)
