“Saya tidak mau karena tidak ada solusi yang diberikan kepada masyarakat,” sebut Sumarni.
Ia juga mendukung warga yang merugi untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib. Ia juga menambahkan selama ini tidak ada perhatian perkebunan terhadap desa yang dipimpinnya.
“Kalau memang masyarakat keberatan ya tidak apa-apa. CSR juga tidak ada, ngangon gak boleh, jadi masyarakat ini dapat apa?” imbuhnya.
Sementara, Camat Dolok Batu Nanggar, Supardi mengaku belum mengetahui hal disebut.
“Didaerah mana, belum ada dapat informasi soal itu,” ujar singkatnya.
Baca juga :Â Warga Diimbau Tidak Pasang Jerat dan Gembala Hewan Ternak di Sekitar Hutan Dolok Panribuan
Terpisah, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara, Gusmiyadi juga menyayangkan perihal yang merugikan masyarakat itu. Ia juga mendukung masyarakat untuk melaporkan perihal disebut kepada pihak berwajib.
“Kita harus mendukung keinginan masyarakat untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Hal ini merupakan tindakan pidana dan sangat merugikan peternak,” terangnya.
Ia juga mendesak pihak kepolisian setempat untuk dapat melakukan langkah-langkah kongkrit untuk mengusut kejadian tersebut.
“Harus ada pihak yang bertanggung jawab atas kejadian yang mengerikan ini,” tandasnya. (indra/hm18)
