Simalungun, MISTAR.ID
Susanto, pemilik ternak di daerah yang sama, sangat mengesalkan tindakan penyiksaan yang dilakukan pihak-pihak yang belum diketahui maksud dan tujuannya hingga kini.
“Karena kami memiliki kerugian yang sangat besar, tentunya kami juga ingin tahu siapa yang berbuat ini. Apakah satu orang atau kelompok,” ujarnya.
Ia bersama beberapa warga yang mengalami kerugian akibat matinya hewan ternak disebut berencana akan melaporkan kejadian itu ke Polda Sumut pada Selasa (9/1/24) mendatang.
Baca juga :Â Puluhan Ternak Milik Warga yang Mati di Simalungun Diduga Dianiaya Malam Hari
“Jangan praduga kami ini jadi tuduhan, warga ingin tahu apa maksud dan tujuan serta pelakunya ini, tentunya pihak kepolisian lebih paham dalam hal itu,” ucapnya.
Ia menuturkan kerbau milik warga dan juga kelompok peternak di daerah itu selama ini diternak liarkan di hutan brombos, Afdeling 8, kebun Dolok ilir PTPN IV.
Kata Susanto, ia membeli anak kerbau kecil beberapa tahun lalu seharga Rp12 sampai Rp15 juta.
“Ada yang dikeluarkan pagi dan dimasukkan sore. Seperti punya kelompok tani kami ini, ada juga yang pulang malam. Waktu beli anaknya (kerbau) beberapa tahun lalu seharga Rp12 sampai 15 juta. Tiba mau dijual, malah seperti ini. Modal pun tidak balik, padahal nunggunya sudah bertahun-tahun. Seharusnya perkebunan ini bisa lebih bermanfaat untuk masyarakat sekitar,” kesalnya.
