25.2 C
New York
Wednesday, May 22, 2024

Masuk Provinsi Rawan Narkoba, Polda Sumut Sita 419,20 Kg Sabu

Medan, MISTAR.ID

Pada awal November tahun 2023 lalu, Provinsi Sumatera Utara masuk menjadi salah satu daerah dari sembilan provinsi yang dinobatkan sebagai provinsi rawan narkotika. Hal itu terungkap setelah Presiden RI Joko Widodo melakukan rapat terbatas dengan Kapolda Sumut dan Pangdam I Bukit Barisan.

Berkaitan dengan itu,  Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Efendi terus melakukan upaya pemberantasan. Sejak 1 Januari hingga 14 Mei tahun 2024, pihaknya telah menyita 419,20 kilogram narkotika jenis sabu dari 1.756 kasus.

“Dari 1 Januari sampai dengan 14 Mei 2024, kita melakukan penangkapan kasus sebanyak  1.756 kasus dengan jumlah tersangka 2.365 orang,” ujar Irjen Agung saat menggelar konferensi pers, Selasa 14 Mei 2023 di Polda Sumut.

Baca juga: Selama 2023, Polda Sumut Tangkap 6.570 Orang Terlibat Narkoba

Secara rinci disampaikan bahwa dari total tersangka 2.365 orang tersebut, sebanyak 2.017 tergolong sebagai jaringan. Sementara 348 orang lainnya tergolong sebagai pemakai. Dari tangan ribuan tersangka tersebut, polisi mengamankan sejumlah barang bukti sabu sebanyak 419,20 kilogram.

“Sementara untuk barang bukti narkotika jenis ganja sebanyak 305,64 kilogram ganja kering, pohon ganja 1.505 batang, ladang ganja 1,5 hektar dan pil ekstasi 160.228 butir,” terangnya.

Berdasarkan hasil pengukapan narkoba itu, Kapolda Sumut mengklaim bahwa angka kejahatan di wilayah Sumatera Utara juga mengalami penurunan dan hal ini diketahui setelah melakukan identifikasi dan korelasi jumlah kejahatan dari Januari sampai dengan bulan April.  Selama empat bulan pelaku tindak kejahatan di luar narkoba yang ditangkap 535 orang.

Kapolda Sumut memastikan bahwa kejahatan muncul tidak lepas dari masalah narkoba. Ia melihat angka kejahatan di Sumut alami penurunan sebanyak 9,5%.

Baca juga: Dua Minggu, Polda Sumut Tangkap Ratusan Orang Karena Narkoba

“Dengan kita melakukan pemberantasan narkoba yang meningkat, ini kemudian angka kejahatan mengalami penurunan. Menjadi catatan bagi kita semuanya karena kita tau bahwa dengan kita memiliki tugas untuk memelihara Kamtibmas. Maka sekecil mungkin kejahatan di tengah-tengah masyarakat akan kita harus lakukan dengan cara yang smart,” ujarnya.

Ia pun berjanji bahwa pihaknya tidak bisa hanya sekedar melakukan upaya-upaya pencegahan yang konvensional, seperti patroli dan lainnya.

“Kita harus bisa menemukan angka permasalahannya, dimana narkoba menjadi penyebab utama,” tegasnya lagi. (matius/hm17)

Related Articles

Latest Articles