20.3 C
New York
Wednesday, May 8, 2024

Murid Bertambah, SMK Negeri Seni Budaya di Simalungun Butuh Ruangan Tambahan

Pematangraya, MISTAR.ID

SMK Negeri Seni Budaya yang terletak di Ibukota Kabupaten Simalungun, hanya memiliki tujuh ruangan. Hal ini sangat kurang untuk menampung murid. Akibatnya, pihak sekolah terpaksa meminjam 5 ruangan dari SMK Negeri 1 Raya yang bertetangga dengan sekolah tersebut.

Kepala SMK Negeri Seni dan Budaya, Riati Purba menyebut, awal berdiri pada tahun 2014 silam, sekolah seni ini hanya memiliki beberapa murid. Seiring berjalannya waktu, serta berbagai prestasi yang diraih, sekolah tersebut menjadi salah satu pilihan bagi pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan seni dan budaya di Simalungun.

Riati mengatakan, tahun sebelumnya, sekolah tersebut hanya membutuhkan 12 ruangan kelas. Namun seiring bertambahnya pelajar yang mendaftar, pihak sekolah membutuhkan 2 ruangan tambahan dan untuk sekarang ini, setidaknya membutuhkan 14 ruangan.

Baca juga: 4 Gedung Sekolah Rusak Akibat Hujan dan Angin Kencang yang Melanda Kota Siantar

“Untuk kelas X ada 6 rombongan belajar (rombel), kelas XI ada 5 rombel, terdiri dari 3 rombel busana dan 2 rombel musik, serta 3 rombel untuk kelas XII,” terangnya, Selasa (5/9/23).

Riati juga menerangkan bahwa saat ini Ruang Praktik Siswa (RPS) kejuruan musik kini dipakai untuk ruang belajar, ruang komputer, ruang tata usaha, ruang guru, serta ruang Kepsek.

“Saat ini kita ada 7 ruangan disini, itupun sudah dipakai ruangan musik untuk belajar, dan ruangan laboratorium juga sudah disekat menjadi 2 dan dijadikan ruangan belajar. Bahkan untuk penyimpanan alat musik sudah tidak ada tempat,” ujar guru yang juga pernah mengajar di SMA PLUS Raya ini.

Baca juga: Soal Gedung SMA Negeri di Simalungun Rusak Parah, Komisi E DPRD Sumut Minta Kadisdik Proaktif

“Kalau kami mau Uji Kompetensi Keahlian (UKK), dibuka la sekatnya laboratorium itu, selesai UKK dikembalikan lagi menjadi kelas,” tambah Riati.

Dilanjutkannya, setidaknya pihak sekolah membutuhkan 8 ruangan tambahan agar proses belajar semakin baik dan normal.

“Untuk idealnya butuh 8 ruangan lah, karena ruangan praktek musik juga sudah dijadikan ruangan belajar, itupun tidak dihitung ruangan Kepsek, ruangan ini pun masih minjam juga,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya.

Amatan Mistar.id, berbagai jenis musik terlihat tersusun di dalam ruangan yang digunakan Kepsek sebagai ruang kerjanya.

Baca juga: Gedung MTS Al Washliyah 28 Sei Rampah Ludes Dilahap Api

“Ini (alat musik) lumayan loh harganya, jika dihitung dari keseluruhan sudah puluhan juta harganya ini semua, karena tidak ada tempat, ya mau tidak mau harus disinilah di simpan,” papar Riati.

Ditambahkannya, saat ini dari seluruh tenaga pengajar, 80 persen merupakan tenaga honorer.

“Meskipun kebanyakan honor, tetapi mereka sangat piawai dalam mengajar, mendidik, serta membentuk peserta didik,” tambahnya.(indra/hm17)

Related Articles

Latest Articles