Simalungun, MISTAR.ID
Jembatan penghubung dari Nagori Timbaan dan Nagori Sei Mangkei yang terletak di Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun kesannya sangat menyeramkan untuk dilintasi, karena tanpa pagar pengaman.
Untuk melewati jembatan ini, warga harus ekstra hati-hati. Sebab jembatan ini hanya memiliki lebar 2 meter saja, serta tidak mempunyai pengaman di sisi kanan dan kiri.
Pengakuan beberapa warga khususnya yang jarang melintasi daerah itu, merasa deg-degan kalau menyeberang di jembatan tersebut. Di kiri dan kanan jembatan tanpa pagar pengaman, sementara di bawahnya sungai yang lumayan curam.
Baca juga:Ini yang Dilakukan Polres Samosir Antisipasi Kemacetan di Jembatan Tano Ponggol
Para pelajar berangkat maupun pulang sekolah, hampir setiap hari melintasi jembatan itu. Mereka mengaku merasa sangat was-was, jika sewaktu-waktu tergelincir dan terjatuh ke dalam sungai.
Salah seorang warga Nagori Sei Mangkei, Ghozi Ridwan mengatakan, jembatan tersebut dulunya difungsikan sebagai jembatan rel atau lori untuk mengangkut hasil pertanian di zaman Belanda kala itu.
“Namun setelah itu dijadikan jembatan untuk penghubung desa, banyak orang-orang yang melintasi,” ujarnya kepada mistar.id, Sabtu (10/2/24).
Salah seorang warga yang melintas, Suherman mengaku, ketika menyeberangi jembatan, kewaspadaan harus tinggi. Sebab di sisi kiri dan kanan tidak dilengkapi pagar pembatas.
Baca juga:Kapolres Labuhanbatu Rencanakan Perbaiki Jembatan Budi Dhamma Bhayangkara 95
“Kalau jarak antara jembatan ke sungai ketinggiannya sekitar 7 meter dan panjang 17 meter. Jadi kalau salah menapaki jembatan, tak ada harapan hidup, soalnya di bawah semua batu keras dan sungainya sangat deras,” pungkasnya.
Suherman dan sejumlah warga lainnya mengaku, cukup khawatir tentang keselamatan mereka bila melewati jembatan itu. Mereka juga berharap, jembatan itu bisa diperbaiki oleh Pemkab Simalungun, sehingga lebih aman dan nyaman dilintasi. (abdi/hm16)
