Simalungun,MISTAR.ID
Keluarga korban pembunuhan Lenny Hutapea dan anaknya FL mendatangi Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun pada Kamis (4/5/23) lalu. Mereka meminta agar gaji korban yang merupakan ASN di Puskesmas Bandar Huluan dialihkan ke negara.
Ibu sekaligus nenek korban, Brulina Sembiring mengaku tidak terima motif pembunuhan terhadap anaknya murni perampokan. Ia menduga suami korban yang juga menantunya itu punya keterlibatan sehingga mereka meminta gaji korban tidak dialihkan kepadanya.
Sikap suami korban selama ini, kata Brulina membuat keluarga sakit hati.
“Bayangkan lah, meninggal anak dan cucuku. Dua lah peti mati di rumah ku, dia (suami korban) tidak datang. Pergi pun dia tidak ada komunikasi sama kami, sebagai keluarga,” ujarnya.
Usai peristiwa tersebut, suami korban lanjut Brulina, memantau sejumlah harta anaknya. Hal itu menambah kecurigaan keluarga.
“Sehari sebelum pelaku ditangkap, datang dia ke rumah bapaudanya, adik suamiku membicarakan harta. Dia juga datang ke ladang, kan ladang itu si Lenny yang punya,” terangnya.
Brulina meminta Pemkab Simalungun mempertimbangkan keterangan mereka untuk tidak mengalihkan gaji korban ke ahli waris.
Kadis Kesehatan Simalungun Edwin Simanjuntak mengaku telah menerima permohonan keluarga secara tertulis. Mantan Plt Kepala BPBD ini menerangkan akan berkoordinasi dengan Inspektorat dan Bagian Hukum Pemkab Simalungun.
Baca Juga:Soal Pembunuhan Ibu dan Anak Di Perumahan Mutiara Landbouw Simalungun, Korban Disebut Jarang Bergaul
“Kepastiannya nanti setelah ada hasil dari Inspektorat dan Bagian Hukum. Kita masih proses,” katanya singkat saat ditemui di Kantor DPRD Simalungun, Senin (15/05/23).
Sementara itu Kapolres Simalungun AKBP Ronald Sipayung mengaku pihaknya telah bekerja berdasarkan alat bukti. Terkait keberatan keluarga, ia meminta agar menginformasikan kepada kepolisian.
“Polisi bekerja berdasarkan alat bukti.Kita terbuka terhadap informasi-informasi yang diberikan,namun tetap kepada proses pembuktian yg diperoleh,” ucapnya. (gideon/hm17).
