15 C
New York
Tuesday, May 7, 2024

Kasus Rabies Perlu Diwaspadai, Banyak Anjing di Simalungun Tidak Divaksin

Simalungun, MISTAR.ID

Di wilayah Kabupaten Simalungun (bagian atas), hampir setiap nagori diprediksi terdapat sekitar 100-200 ekor anjing yang dipelihara masyarakat sebagai hewan rumahan.

“Tetapi tidak semua nagori, dan itu kebanyakan di daerah Simalungun bagian atas,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Peternakan pada Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Simalungun, Resna Siboro kepada Mistar.id, Minggu (16/7/23).

Sebagian besar hewan yang tergolong mudah jinak ke pemiliknya ini belum divaksinasi. Padahal, belakangan ini kasus rabies yang salah satunya berasal dari anjing kian marak.

Baca juga : Terkena Gigitan Anjing Rabies, Bocah 6 Tahun Tewas di Deliserdang

Menurut Resna, saat pihaknya terakhir kali melakukan vaksinasi rabies terhadap anjing, belum lama ini ditemukan 150 ekor anjing di Nagori Sorba Dolok, Kecamatan Raya Kahean.

Namun berdasarkan keterangan Resna, tidak semua anjing tersebut divaksinasi.

“Kalau masih anaknya kan tidak di vaksin, hanya induknya dan anjing yang sudah dewasa saja,” terangnya.

Baca juga : Distan KPP Dairi Segera Vaksinasi Rabies Massal, Robot Simanullang: Masyarakat Diimbau Melaporkan Anjing Peliharaan ke PPL

Dilanjutkan Resna, anjing merupakan salah satu binatang peliharaan yang menggemaskan dan dikenal setia kepada pemiliknya.

Namun, pemilik anjing harus memikirkan kesehatan peliharaan mereka, salah satunya dengan mengenali tanda rabies.

Rabies adalah penyakit yang mempengaruhi sistem saraf dan dapat berbahaya bagi manusia dan hewan lainnya.

Baca juga : Lima Kabupaten di Sumut Catatkan Kasus Positif Rabies

Dilanjutkan Resna, ciri-ciri anjing yang terjangkit rabies adalah, berkurangnya nafsu makan, takut dengan air, takut dengan cahaya, tidak mengenali pemilik, dan mulut mengeluarkan banyak air liur.

“Kalau anjing yang mengidap rabies, 4-5 hari pasti sudah mati. Memang masa inkubasinya 14 hari, tapi kebanyakan sudah mati sebelum 14 hari,” papar dokter hewan ini kepada Mistar.id.

Menurutnya, anjing yang sudah terjangkit rabies lebih ganas dari biasanya, dan selalu mencari sesuatu untuk digigit serta secara otomatis menularkan rabies.

Baca juga : Antisipasi Rabies, Dinas Peternakan Sumut Sudah Surati Dinas Kabupaten/Kota: Ajak Warga Vaksin Hewan Peliharaan

Resna menerangkan jika manusia mengalami demam setelah digigit anjing yang terpapar rabies, kecil kemungkinan dapat diselamatkan.

Ditambahkannya, sampai saat ini belum ada penelitian mengenai induk anjing yang terjangkit rabies dari anjing lain, dalam posisi setelah melahirkan, apakah menyusui dapat menularkan rabies kepada keturunannya.

Diberitakan sebelumnya, bahwa stok vaksin Rabivet terbatas di Kabupaten Simalungun.

Baca juga : Awasi Hewan Peliharaan, DKPP Siantar Keluarkan 5 Himbauan Terkait Rabies

“Pengadaan 1.000 vaksin rabies dari Provinsi Sumatera Utara tahun 2022, tapi masih ada sisa 500 dosis lagi tahun ini. Namun untuk tahun ini juga sudah dimasukkan di Perencanaan APBD,” tambahnya.

Badan Kesehatan dunia (WHO) juga menyebutkan rabies merupakan penyakit virus zoonosis yang mempengaruhi sistem saraf pusat.

Jika gejala sudah muncul, maka tingkat kematian hampir 100 persen. Rabies disebabkan paparan virus. Penyakit ini dapat membuat perilaku inang yang terinfeksi menjadi agresif. (indra/hm18)

Related Articles

Latest Articles