17.7 C
New York
Tuesday, July 2, 2024

Workshop Akademisi dan Jurnalis Siantar, Media Ciptakan Kekondusifan dan Partisipasi Pemilu 2024

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Ikatan Wartawan Online (IWO) Pematang Siantar menggelar workshop yang berlangsung, Senin (26/6/23) di Siantar Hotel dengan tema ‘Peran Media Dalam Menciptakan Kekondusifan dan Partisipasi Dalam Pemilu 2024’.

Kegiatan tersebut berjalan sukses dengan menghadirkan sejumlah narasumber dari akademisi dan praktisi jurnalis.

Dalam paparannya, akademisi dari Universitas Simalungun, Jalatua Hasugian menerangkan media saat ini sangat berperan untuk memverifikasi hoax atau berita bohong yang berseliweran di media sosial terlebih saat menjelang Pemilihan Umum (Pemilu).

Baca juga: Hadiri Workshop IWO, Begini Pesan Wali Kota Siantar

Namun Litbang di Harian Mistar dan Mistar.id ini tidak menampik bahwa media mainstream harus berkolaborasi dengan media sosial.

“Harus dibuat ke media sosial seperti Facebook, Instagram, Tik-tok. Dalam rangka memasarkan produk-produk jurnalistiknya,” terang Jalatua.

Dalam ilmu komunikasi politik, lanjut Jalatua, media memiliki tanggung jawab mensosialisasikan makna demokrasi. Maka dari itu, dalam negara demokrasi, pilar keempat adalah pers.

Baca juga: Partisipasi Pemilu 2024, IWO Siantar Gelar Lomba Karya Jurnalis dan Workshop

“Tapi jangan salah, saat ini sudah ada pilar kelima demokrasi yaitu media sosial. Bahkan lebih kuat dari pilar keempat,” lanjutnya.

Dalam hal politik kata dia, Parpol merupakan salah satu saluran politik selain media massa. Sedangkan fungsi persuasi (kampanye pemilu.red) media menyediakan tempat bagi parpol atau kandidat melakukan propaganda.

Dalam kesempatan yang sama, jurnalis Tigor Munthe memandang peran media dalam Pemilu 2024 dapat berupa profiling penyelenggara dan peserta pemilu, dalam hal ini partai politik maupun calon legislatif.

Baca juga: Merasa Difitnah Dewan Pers, Ketua IWO Sumut Akan Tempuh Jalur Hukum

“Kita bisa melihat background politisi-politisi yang akan kita pilih. Contohnya rekam jejak, pendidikannya dan apa yang telah dilakukannya. Apakah dia pernah korupsi, atau bagaimana,” ujar Tigor.

Tigor mencontohkan anggota DPRD Siantar periode saat ini perlu di profiling.

“Mereka yang 30 orang ini bagaimana kinerjanya. Karena mereka ini produk dari pemilihan legislatif. Jangan kita memilih yang memang tidak ada tindakannya,” pungkasnya.

Baca juga: Pemko Siantar Dorong UMKM, ini Upayanya

Sementara itu dalam sambutannya, Ketua PW IWO Sumut diwakili Sekretaris Amri Abdi meminta PD IWO Pematang Siantar untuk tetap melakukan kegiatan-kegiatan dan diskusi positif.

Dalam produk jurnalistiknya, Amri meminta seluruh anggota IWO menjauhkan diksi-diksi negatif terutama menjelang Pemilu 2024.

“Kata kampret, cebong dan sebagainya itu harus kita hilangkan dalam berita kita. Karena diksi tersebut dapat memperkeruh situasi,” pungkasnya.

Baca juga Kapolda Sumut dan Sejumlah Anak Buahnya Dimutasi, Salah Satunya Kapolres Siantar

Senada dengan ketiga narasumber sebelumnya, akademisi dari Universitas HKBP Nommensen Pematang Siantar, Hendra Simanjuntak, yang juga Wakil Rektor, mengimbau agar mahasiswa-mahasiswi untuk peduli terhadap pendidikan politik. Sebab masa depan negara berada di tangan kalangan muda, katanya. (gideon/hm21).

Related Articles

Latest Articles