27.4 C
New York
Friday, May 3, 2024

Warga Siantar yang Terpapar Covid-19 Terindikasi Varian Omicron, Pemko Lakukan Pembatasan

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Selama seminggu di bulan Februari 2022, kasus Covid-19 di Kota Pematangsiantar melonjak tajam. Dari penyebaran yang tergolong sangat cepat, muncul dugaan bahwa warga yang terpapar Covid-19 itu terindikasi varian Omicron.

Seperti disampaikan Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kota Pematangsiantar, Sofian Purba, ketika dikonfirmasi terkait langkah antisipasi lonjakan penyebaran Covid-19 di wilayah Kota Pematangsiantar. Senin (7/2/22) sore.

“Kita melakukan pembatasan sesuai dengan arahan gubernur dalam rangka antisipasi lonjakan covid varian omicron. Yang pertama, PTM 50 persen daring dan 50 persen luring di setiap tingkatan sekolah,” ujar Plt Kepala BPBD Kota Pematangsiantar.

“Khusus kepada sekolah, ada siswa yang terkonfirmasi di atas 5 persen, itu wajib dilockdown selama 10 hari. Kemudian di bawah 5 persen, itu bervariasi (dilockdown) dari 3 sampai 5 hari, diiringi dengan tracing terhadap siswa, guru dan orangtua yang terindikasi kontak erat,” sambungnya.

Baca juga:6 Warga Positif Omicron, Gubernur Sumut Antisipasi Lonjakan Kasus

Kemudian, kata Sofian, khusus untuk pusat perbelanjaan, Satgas akan membuat surat edaran, beroperasi sampai pukul 20.00 wib, cafe dan sejenisnya sampai pukul 21.00 wib.

“Untuk masyarakat secara umum, khusus pelaksanaan kegiatan sosial budaya, kematian dan pesta segala macam, kita himbau dengan pengaturannya dengan prokes yang sangat ketat. Kapasitas gedung tetap 50 persen. Cuma untuk waktunya, apakah sampai pukul 17.00 wib atau 16.00 wib, kita lihat perkembangan dua hari ke depan. Keaktifan Gakkum (Penegakan Hukum) akan semakin gencar untuk melakukan edukasi kepada masyarakat,” bebernya.

Vaksinasi booster, kata Sofian, akan dilakukan percepatan khusus kepada warga Lanjut Usia (Lansia) dan masyarakat rentan yang memiliki komorbid.

“Dalam konteks Omicron, penyebarannya sangat cepat. Jadi kita sampaikan kepada masyarakat agar tidak ragu memeriksakan diri ke pos pelayanan kesehatan terdekat apabila ada gejala batuk, keringat malam, nyeri di tenggorokan,” ujarnya.

Untuk indikasi Omicron, lanjut Sofian, dari sampel yang pertama dikirim, sampai saat ini belum ada yang dinyatakan varian Omicron. “Dan hari ini akan ada mengirim sampel, kita tunggulah hasilnya 7 hari ke depan. Apakah Omicron? Cuman sampai saat ini dari beberapa sampel yang dikirim, belum ada yang Omicron. Kita harapkan, mudah-mudahan, di siantar tidak ada Omicron,” tutupnya.

Baca juga:Dinkes: 6 Kasus Omicron Terdeteksi di Sumut

Terpisah dimintai tanggapan terkait lonjakan Covid-19 di Kota Pematangsiantar, Ketua DPRD Timbul M Lingga meminta kepada masyarakat agar tetap melaksanakan Protokol Kesehatan (Prokes). “Kita minta kepada seluruh elemen masyarakat agar tetap melaksanakan prokes ketat,” tegasnya. (ferry/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles