11.1 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Tradisi Melepas Burung Pipit di Perayaan Imlek

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Beberapa masyarakat Tionghoa melakukan tradisi melepas burung pada perayaan Tahun Baru Imlek 2023 yang jatuh pada hari ini, Minggu (22/1/23).

Tradisi melepas burung merupakan warisan turun temurun dari masyarakat Tionghoa. Biasanya burung yang dilepas merupakan jenis Pipit. Tradisi ini disebut Fang Sheng atau menerbangkan burung pipit.

Seperti amatan Mistar.id ketika berkunjung di Vihara Avalokitesvara Pematang Siantar, umat yang selesai berdoa dari vihara, menyempatkan untuk membeli burung. Jumlahnya variasi, bisa seekor, 10, 30, 50 atau bahkan 100 ekor burung pipit.

Baca juga:Panganan Wajib saat Imlek

Biasanya penjual burung sudah ada di depan vihara yang didatangi warga Tionghoa ketika memanjatkan doa.

Menurut A Mey, salah seorang warga Tionghoa yang datang ke Vihara Avalokitesvara, melepas burung di Tahun Baru Imlek memiliki nilai kuat yang menyimbolkan cinta kasih manusia dan alam

“Ini hanya tradisi kalau saat Imlek setiap tahunnya. Maknanya cinta kasih. Serta melepas keburukan,” katanya sembari memohonkan harapan di tahun yang baru Imlek ini.

A Mey mengatakan sembahyang di sini setiap momen Imlek, sembari memohonkan harapan di tahun yang baru dalam meraih keselamatan dan kesehatan. Serta berharap situasi dan kondisi Kota Pematang Siantar selalu dalam keadaan kondusif dan aman.

Salah satu penjual burung pipit di Vihara Avalokitesvara Kota Pematang Siantar, Anto Hutabarat (46) mengatakan, biasanya banyak warga Tionghoa yang membeli burung pipit untuk diterbangkan dan berharap memperoleh kebaikan di tahun baru Imlek ini.

“Biasanya, mereka setelah sembahyang, ada yang langsung beli burung pipit untuk dilepaskan,” ungkapnya.

Pria yang berasal dari Kota Medan ini mengaku telah berjualan burung pipit selama kurang lebih 5 tahun. Dia sengaja datang ke Kota Pematang Siantar,karena di kotanya sudah banyak yang berjualan burung sepertinya. Pasalnya, bisnis jual burung pipit sudah turun-temurun dari keluarga dan menguntungkan disaat momen seperti saat ini.

Baca juga:Warga China di Tengah Dilema Antara Covid, Imlek dan Mudik

“Jenis burung ini mudah didapat dan relatif murah. Biasnya burung pipit ini juga sering dikeluhkan para petani, karena suka makan padi,”

Satu ekor burung pipit dia bandrol Rp10 ribu. Apabila warga Tionghoa membeli burung beserta kandangnya menjadi Rp. 15.000. (yetty/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles