22.1 C
New York
Monday, April 29, 2024

STT HKBP Siantar Perkokoh Semangat Kebersamaan

Siantar, MISTAR.ID

Di tengah krisis kesehatan global dan sosial ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya, STT HKBP Pematangsiantar bertekad untuk senantiasa memperkokoh semangat kebersamaan dalam mengembangkan dan memajukan, untuk menuju masa depan yang lebih baik dan gemilang.

Hal, itu tergambar dalam Tema Dies Natalis STT HKBP Pematangsiantar ke-44 yakni, Kebersamaan: Merajut Memori dalam Kolaborasi Iman dan Perbuatan (bnd.Yakobus 2 : 22).

Menurut Ketua STT HKBP Pematangsiantar, Pdt.DR Hulman Sinaga yang diwawancapai Mistar pekan lalu di Kampus STT HKBP, Jalan Sangnaualuh, Pematangsiantar, dalam perjalanan perkembangan pelayanan Gereja HKBP, sejarah mencatat, pada 12 April 1978, STT HKBP berdiri sebagai lembaga tersendiri setelah memisahkan diri dari Universitas HKBP Nommensen.

Baca Juga:STT HKBP Tambah Gedung Kuliah, Ephorus: STT Harus Jadi Pengayom

Pada saat menjadi bagian Universitas HKBP Nommensen, STT HKBP dikenal sebagai Fakultas Teologi yang khusus membina para mahasiswa menjadi pendeta.

“Salah satu tujuan pemisahan ini adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam menjawab kerinduan gereja dalam ‘penyediaan’ para pendetanya,” sebut Pdt.Hulman.

Dengan demikian, lanjutnya, STT HKBP dituntut untuk selalu meningkatkan dan mengembangkan pelayanannya sebagai lembaga pendidikan teologi dan mempersiapkan calon-calon pendeta yang akan melayani di tengah-tengah gereja dan juga semua instansi yang ada.

“Dalam panggilannya untuk mendidik para calon-calon pelayan gereja, eksistensi STT HKBP tidak bisa terlepas dari kata “parsamean” atau tempat (dapur) mempersiapkan para calon pelayan gereja,” terangnnya.

“Sebagai lembaga pendidikan teologi, salah satu tuntutan yang dialamatkan kepada perguruan ini adalah agar meningkatkan kualitas mutu pengajaran dan mutu para tamatan STT HKBP. Selain itu lembaga ini akan semakin membenahi dirinya dalam memenuhi tuntutan akademis dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) baik program studi (prodi) maupun institusinya. STT HKBP sendiri sudah terakrediatasi dan izin penyelenggaraan studi sudah diperbarui pada 2021 lalu,” imbuh Pdt.Hulman.

Baca Juga:Terima Kunjungan Ephorus HKBP, Kapoldasu: Bimbingan Rohani Harus Terus Dilaksanakan

Pdt. Hulman juga memaparkan, sejak berdiri hingga tahun 2021, STT HKBP telah ‘menelurkan’ 2.860 alumni dan saat ini sedang mendidik 560 mahasiswa Strata-1, serta 110 mahasiswa Strata-2.

Khusus untuk tenaga pengajar, STT HKBP memiliki 23 tenaga dosen dengan rincian 13 diantaranya menyandang gelar doktor (S-3), sedangkan sisanya menyandang gelar magister S-2.

“Tiga orang lagi staf pengajar sedang menempuh pendidikan S-3 dan ditargetkan selesai studi tahun ini. Para staf pengajar ini telah terdaftar sebagai dosen nasional di Dirjen Dikti dan merupakan lulusan dalam dan luar negeri. Bahkan STT HKBP memiliki tujuh orang Doktor Teologia Biblika terbaik se-Asia. STT HKBP merupakan pusat studi Lutheran yang bekerjasama dengan Komite Nasional Lutheran Word Federation (LWF) dan satu-satunya di Indonesia,” sebut Pdt.Hulman.

“STT HKBP juga sedang menyusun program profesi kependetaan sebagai konsekuensi dari penerapan Kerangka Kurikulum Nasional Indonesia (KKNI). Saat ini, gereja tidak akan menerima seorang pendeta jika tidak punya sertifikan profesi,” sebutnya.

Untuk mendukung psoses belajar mengajar, STT HKBP saat ini, juga sedang dipersiapkan gedung perpusttakaan termodern yang diperkirakan menelan biaya sekitar Rp7 miliar. Rencananya pembangunan tersebut akan dimulai tahun ini.

“Kami bekerja keras bersama dengan para dosen, staf dan pegawai untuk memenuhi tuntutan yang dialamatkan kepada perguruan ini, sehingga dapat meningkatkan nilai akreditasi yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” sambungnya.

Melalui pembenahan dan pemenuhan tuntutan ini, Pdt Hulman berharap, lembaga ini dapat meningkatkan akreditasinya. Untuk itu, dalam setiap rapat senat, pembicaraan peningkatan mutu lembaga, selalu diperbincangkan guna memajukan perguruan ini.

“Dies Natalis ke–44 ini terlaksana sebagai ungkapan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan Yesus raja Gereja. Serta berharap untuk lebih baik dan semakin membenahi diri sehingga dapat bersaing secara sehat dan positif di antara seluruh perguruan tinggi teologi di Indonesia,” ujarnya.

“Kehadiran STT HKBP tetap mengharapkan dukungan dan kerjasama dari gereja-gereja tetangga dan Pemerintah. Kerjasama dapat diwujudkan dalam beberapa hal seperti mengutus para warganya untuk dididik menjadi teolog dan pendeta. Selain itu kerjasama juga dapat dilakukan melalui penjemaatan, pelatihan, pemberdayaan warga jemaat dan dukungan dana. Sebab kerjasama seperti ini tetap menjadi salah modal STT HKBP dalam mewujudkan visi dan misi STT HKBP yakni: Beriman, Bermutu dan Berkarakter,” pungkasnya.(luhut/hm01)

 

Related Articles

Latest Articles