17.5 C
New York
Monday, April 29, 2024

Prosesi Jalan Salib di Siantar Diikuti GP Ansor dan Walubi

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Prosesi Jalan Salib dalam rangkaian Perayaan Paskah Oikumene Kota Pematangsiantar turut diikuti oleh Pemuda Ansor, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) serta, Jumat (15/4/22).

Sejak prosesi Jalan Salib dimulai dari Kampus Universitas HKBP Nommensen (UHN) Jalan Sangnaualuh menapaki jalan hingga sampai ke depan Kantor Wali Kota, pemikulan Salib dilakukan secara bergantian.

Selain Ketua PMKRI, GAMKI, GMKI dan Pemuda Katolik, dua orang anggota DPRD Kota Pematangsiantar yakni Baren Alijoyo Purba dan Tongam Pangaribuan, Kapolres Pematangsiantar, AKBP Boy SB Siregar juga ikut memikul Salib.

Sebelum memberangkatkan prosesi Jalan Salib dari Kampus UHN, Plt Wali Kota, dr Susanti Dewayani SpA, dalam bimbingan dan arahannya mengapresiasi kegiatan itu dan mengucapkan selamat merayakan Tri Suci Paskah yang dirangkai dengan prosesi Jalan Salib.

Baca juga:Perayaan Paskah, Satgas Covid-19 Siantar Sarankan Pawai Salib Ditiadakan

“Paskah merupakan refleksi dari perjalan hidup Yesus yang penuh dengan penderitaan dan berakhir dengan kematian di kayu salib. Oleh karena itu, kematian dan kebangkitan Yesus merupakan makna Cinta Kasih, Pelayanan dan Pengorbanan,” tuturnya.

Prosesi Jalan Salib, kata Susanti, merupakan manifestasi iman umat kristiani untuk mengenang kisah kesengsaraan Yesus Kristus sebelum disalibkan. “Kami dari pemerintah kota mengajak seluruh umat kristiani agar meneladani pengorbanan Yesus yang penuh damai dan cinta kasih,” ujarnya.

Pemerintah Kota (Pemko), kata Susanti, juga berharap agar Paskah yang dirangkai Prosesi Jalan Salib bukan hanya sekadar perayaan dan tidak terjebak pada ritual semata. “Makna dari perayaan ini harus bisa menjadi garam dan terang bagi umat kristiani, khususnya di Kota Pematangsiantar,” tukasnya.

Sebelum mengakhiri bimbingan dan arahannya, Susanti juga berharap kepada para tokoh-tokoh agama agar dapat menjadi pelopor pemersatu bangsa, serta menjadi mitra pemerintah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan, termasuk mendukung program-program pemerintah, sesuai tema perayaan Paskah hari itu, yakni Tak Terpisahkan Dari Kasih Allah” Roma 8:38-39.

Sementara itu, Susanto dari Keluarga Besar Walubi Kota Pematangsiantar ketika dimintai tanggapan terkait perayaan Paskah Oikumene yang dirangkai dengan prosesi Jalan Salib, ia berharap kegiatan yang dilaksanakan tersebut dapat membuat Kota Pematangsiantar lebih maju, damai dan lebih toleran.

Baca juga:Jelang Paskah, Penjual Bunga di Balige Kais Rejeki

“Semoga dengan adanya kegiatan ini, Siantar bisa lebih maju, lebih damai dan lebih bertoleransi lagi. Dengan adanya kegiatan seperti ini, ke depannya setiap agama, baik Budha, Islam, Kristen, Hindu dan lain-lainnya dapat melaksanakan kegiatannya masing-masing dengan baik. Karena memang Siantar ini juga kan dikenal sebagai kota toleran yang baik,” tuturnya.

Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Kota Pematangsiantar, Ridwan Akbar Pulungan yang ditemui terpisah, mengharapkan agar Perayaan Paskah Oikumene yang dirangkai dengan Prosesi Jalan Salib itu dapat menjadi semangat untuk mengembalikan Kota Pematangsiantar sebagai Kota Paling Toleran di Indonesia.

“Harapannya, momentum paskah ini menjadikan kita semakin harmoni dalam berbangsa dan bernegara, khususnya dalam bermasyarakat di Kota Pematangsiantar. Tentu ini akan menjadi semangat bagi kita warga Kota Pematangsiantar untuk meraih kembali sebagai kota paling toleran di Indonesia,” tuturnya. (ferry/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles