11.5 C
New York
Thursday, May 2, 2024

Pro Kontra Masyarakat Siantar Sekolah Dibuka Lagi

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Rencana dibukanya kembali sekolah pada Juli 2020 mendatang, menuai respon dari masyarakat, baik orangtua murid maupun guru. Rencana tersebut digulirkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan beberapa waktu lalu.

Meskipun Pemerintah mewajibkan tiap sekolah mengikuti pedoman protokol kesehatan Covid-19, namun tetap saja masih banyak yang khawatir.

Yanti, salah satu orangtua murid kelas IV di Sekolah Dasar (SD), keberatan jika anaknya bersekolah kembali seperti biasa. Meskipun di sekolah diwajibkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

Baca juga :Kembali Sekolah 1 Siswa Terpapar Corona Rekannya Diisolasi

“Saya khawatir, anak saya tidak bisa menjaga kebersihan kalau sudah main bersama dengan yang lain. Apalagi cuaca sering hujan akhir-akhir ini. Di depan kita pakai masker, kalau udah main, masker sudah gak nempel lagi diwajah, bahkan maskernya pun entah dimana,” ujarnya, Jumat (29/5/20).

Hal yang sama juga diungkapkan Ernawati Sianturi, meskipun pemerintah akan mempertimbangkan metode yang digunakan untuk pembukaan sekolah kembali, sepertinya belum tentu bisa menjamin anak-anak bisa bebas dari virus corona.

“Dengan pertimbangan tersebut diharapkan siswa bisa terus belajar sambil menjaga kesehatannya dengan memperbanyak jumlah imun sianak, makan makanan sehat serta banyak minum air. Emang, yakin semua anak imunnya baik semua,” ungkap wanita tersebut.

Baca juga :Sekolah Dibuka Kembali Nyawa Murid Terancam

Disamping itu, ada juga beberapa orang tua yang kami mengatakan tidak masalah jika sekolah dibuka kembali, asalkan benar-benar mengikuti protokol kesehatan Covid-19. Pemeriksaan suhu dan diberi hand sanitizer. Mewajibkan mencuci tangan sebelum para siswa memasuki gedung sekolah, dan para guru mengingatkan murid mengenakan masker.

Hendrik Manik, orangtua murid di salah satu sekolah swasta di jalan Dalil Tani ini menyebutkan keputusan pemerintah untuk membuka kembali sekolah adalah baik, tetapi pemerintah juga harus benar-benar menjamin sekolah – sekolah mengikuti pedoman protokol kesehatan dengan sungguh-sungguh.

“Saya sangat khawatir memang terhadap virus Covid-19 ini, tetapi menyenangkan melihat anak-anak saya senang ketika diberitahu akan masuk sekolah lagi. Yang penting protokol kesehatan Covid-19 dilakukan, serta para guru-guru juga dimohon kerjasamanya yang ekstra,” katanya.

Dari kalangan guru, sikap pesimistis dilontarkan seorang guru olahraga di salah satu sekolah dasar negeri di jalan Dahlia. Dia mengatakan, jikapun dilakukan protokol kesehatan Covid-19, serta setiap kelas akan dilakukan satu murid setiap meja, masih kurang efektif.

“Sampai sekarang, memang belum ada petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan belajar mengajar nantinya jika sekolah dibuka kembali. Meskipun duduk dipisah menjadi satu orang tiap meja, serta kelas dibagi lagi jadi dua sesi yaitu pagi dan siang, masih juga kurang menjamin. Tapi kita serahkan sajalah pada Pemerintah,” tuturnya.

Bahkan, katanya ketika murid tersebut sudah demam atau flu, bisa saja penyakit tersebut bukan dari sekolah, melainkan ketika sanak familinya datang dari daerah zona merah seperti Medan. Apalagi pemerintah akan melaksanakan new normal. Dia berharap pemerintah sudah memperhitungkan semuanya.(yetty/hm03)

Related Articles

Latest Articles