Pematang Siantar, MISTAR.ID
Jelang momen Natal, biasanya banyak orang akan menantikan penyalaan pohon Natal yang bertempat di jalan Gereja, komplek Sopo HKBP, Kota Pematang Siantar.
Pohon yang ditetapkan sebagai pohon Natal tertinggi se Asia Tenggara itu juga merupakan salah satu ikon destinasi wisata di kota ini. Namun, warga bertanya-tanya mengapa lampu yang menerangi pohon Natal tersebut sering mati. Apakah lampu Natal tertinggi di siantar
sudah selesai diperbaiki ?
Menangapi perihal tersebut, Pemerintah Kota (Pemko) Pematang Siantar melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) menyebut bahwa lampu yang menerangi pohon Natal tertinggi se Asia Tenggara itu tidak rusak dan sudah diperbaiki beberapa hari yang lalu.
Baca juga:Mall di Medan Berhias Rayakan Natal dan Tahun Baru
“Hanya saja, kami membuat sistem pengaturan waktu dan penyalaan lampu (time suit) pada pohon Natal tersebut, sekitar 10-15 mati (off) dalam satu jam, kemudian hidup lagi,” ucap Plt Kadis PRKP Pematang Siantar Ir Ali Akbar, melalui Kabid Dinas PRKP Juang Sijabat, Senin (19/12/22).
Juang menjelaskan, tujuan dilakukan time suit tersebut adalah untuk menurunkan kadar panas yang dikeluarkan lampu-lampu tersebut. Maka dari itu, kata dia, dilakukan istirahat sejenak atau secara otomatis lampu pohon Natal itu akan mati sebentar kemudian akan hidup kembali.
Jika lampu-lampu pohon Natal tersebut dihidupkan terus, nanti bisa berakibat negatif, seperti korsleting ataupun lampu yang menerangi pohon Natal tersebut akan terbakar.
Baca juga:Pohon Natal Tertinggi di Siantar Dinyalakan Sampai 2 Januari
“Lampu-lampu akan secara otomatis akan hidup kembali setelah ada jeda tadi. Kami melakukan Time suit hanya untuk menurunkan kadar panas dari pada lampu agar jangan sampai terbakar,” tutur Juang.
Juang menambah, lampu-lampu itu akan terus dilakukan time suit secara otomatis berkelanjutan yang dimulai pada pukul 18:30 Wib hingga batas waktu lampu-lampu tersebut hidup setiap hari yakni pukul 01:00 Wib pada dini hari. (yetty/hm06)
