Pematang Siantar, MISTAR.ID
Kejaksaan Negeri (Kejari) Pematang Siantar menggandeng tim ahli dari Universitas Sumatera Utara (USU) akan mengaudit gedung kantor Balei Merah Putih milik PT Telkom. Saat ini tim ahli yang ditunjuk masih mempelajari berkas yang diberikan Kejari.
“Nanti setelah mereka ke lapangan, terus mengetahui apa saja yang akan diperiksa,” kata Kasi Pidsus Kejari Siantar, Symon Morris Sihombing, Selasa (24/10/23).
Symon menerangkan, pihaknya menemukan beberapa kejanggalan pada sejumlah item pekerjaan. Namun ia enggan merinci item tersebut.
Baca Juga:Â Kasus Pembangunan Gedung Balei Merah Putih, Nota Dinas Eks Dirkeu Telkom Jalan Masuk Pelanggaran Hukum
“Sekilas harga-harga yang mereka tampilkan ya sedikit mencurigai lah. Tapi untuk lebih lengkapnya kita gak bisa mendahului,” kata Symon.
Ia mengaku saat ini belum dapat memastikan kecurigaan tersebut, sebab masih berazaskan praduga tak bersalah.
“Ya bisa saja salah (dugaan) itu, bisa jadi lebih besar rupanya,” ujarnya.
Pekerjaan proyek pembangunan Gedung Balei Merah Putih memiliki sejumlah permasalahan, mulai dari penunjukan kontraktor, pelanggaran terhadap peraturan direksi, pekerjaan yang tidak tuntas yang menyeret sejumlah perusahaan.
Baca Juga:Â Anak Perusahaan Telkom Jadi Calo Proyek Pembangunan Gedung Balei Merah Putih
Telkom menunjuk anak perusahaannya PT GSD untuk mengerjakan proyek tersebut. Namun GSD justru menunjuk perusahaan lain, PT Tekken Pratama sebagai pelaksana.
Tekken Pratama akhirnya diketahui tidak melaksanakan pekerjaan hingga 100 persen melainkan hanya 92,02 persen. Di sisa sekitar 7,08 persen itu, perusahaan lain masuk dan melanjutkan hingga selesai.
Symon melanjutkan kejanggalan yang ditemukan yakni, PT IKW sebagai pengawas proyek telah menyatakan proses pengerjaan Tekken Pratama sudah 100 persen padahal faktanya masih 92,02 persen.
Dalam kasus ini, belasan saksi telah diperiksa oleh Kejari Pematang Siantar. (Gideon/hm22)
