11.7 C
New York
Wednesday, May 1, 2024

Jalan Bombongan Raya di Siantar Diblokir, Warga: Gak Bisa Lewat, Banjir!

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Jalan Bombongan Raya, Kelurahan Tambun Nabolon, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematangsiantar diblokir warga sekitar, Sabtu (5/12/20).

Setiap pengendara, yang hendak melintasi akses jalan yang bisa menuju ke Karang Sari Kabupaten Simalungun itu langsung distop oleh warga.

“Gak bisa lewat, banjir!” kata warga kepada para pengendara yang hendak melintas. Informasi diperoleh, jalan itu diblokir setelah ada truk yang mogok akibat genangan air di jalan tersebut.

Baca Juga: Banjir di Tambun Nabolon Disedot, Warga: Kita Minta Bukan Hanya Menyedot

Menurut pihak Polsek Siantar Martoba, jalan itu diblokir mulai pada Jumat (4/12/20) malam. “Setelah mogoklah truk itu gak bisa lewat lagi,” tutur petugas berpangkat Aiptu itu.

Mobil truk yang mogok di genangan air.(foto:ferry napitupulu/mistar)

Penutupan jalan, kata petugas itu, juga dilakukan untuk menghindari adanya gelombang air bagai ombak yang menghempas masuk ke rumah-rumah warga. “Kalau ada mobil yang lewat, genangan air itu akan semakin masuk ke rumah warga,” ungkapnya.

Baca Juga: Puluhan Rumah di Tambun Nabolon Siantar Martoba Terendam Banjir

Terpisah ditemui, Lurah Tambun Nabolon, Pedi Arianto Sitepu menyebutkan genangan air itu terjadi akibat hujan deras yang terjadi beberapa hari belakangan ini, ditambah lagi tidak ada saluran pembuangan air.

Rumah warga yang tergenang air.(foto: roland saragih)

Untuk jumlah rumah warga yang terdampak akibat genangan air itu berjumlah sekitar 30 rumah. “Sebelumnya itu hanya sekitar 25, tapi karena hujan masih terus berlangsung bertambah jadi sekitar 30 rumah, itulah yang terdata kami,” ujar Arianto.

Baca Juga: Akibat Banjir, Seorang Lansia di Kelurahan Tambun Nabolon Dievakuasi

Saat ditanya mengenai upaya yang akan dilakukan pemerintah untuk mengatasi genangan air tersebut, Arianto bilang pihaknya telah berencana untuk membuat saluran pembuangan air ke sungai Bah Kaitan.

“Untuk itu kita sudah berkoordinasi dengan yang punya tanah, mereka tidak keberatan, mereka meresponnya dengan positif. Selanjutnya kita akan melakukan penggalian supaya airnya bisa terbuang ke sungai Bah Kaitan,” ungkapnya.

Saat ditanya apa yang dilakukan pemerintah untuk membantu meringankan beban warga yang menjadi korban genangan air, Arianto bilang, pihaknya sudah melakukan pendataan terhadap para korban, untuk mendapatkan bantuan makanan dari dapur umum.

Ketika ditanya mengenai warga yang mengungsi, kata Arianto, ada. “Yang mengungsi ada, mereka mengungsi ke rumah tetangganya, dan keluarganya di sekitar sini juga. Karena warga yang tinggal disini, rata-rata masih ada pertalian saudara,” tutupnya.(ferry/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles