27.2 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Harga Ayam Potong Turun, Sedangkan Harga Telur Bergerak Naik di Siantar

Siantar, MISTAR.ID
Sudah sepekan ini harga ayam potong merambat turun. Salah satu penyebabnya, stok ayam di peternak sudah semakin banyak. Selain itu, masih diterapkannya sosial distancing maupun physical distancing, dimana masih tidak diperbolehkan mengadakan pertemuan ataupun acara-acara pesta yang menimbulkan keramaian, jadi pembeli juga masih sedikit.

Demikian ungkapan sejumlah pedagang ayam potong di pasar tradisional Pematangsiantar, Minggu (21/6/20).

“Di Siantar kan belum berlaku new normal. Jadi hajatan ataupun pesta belum ada. Sementara, stok ayam mulai banyak,” ujar Safril Sinaga, pedagang ayam potong di pasar tradisional Dwikora. Di masa pandemi corona ini, Safril hanya bisa menjual 40-70 ekor ayam saja.

Dari pantauan Mistar di pasar tradisional Pematangsiantar, sekarang rata-rata pedagang ayam mematok harga jual untuk ayam potong di kisaran Rp27.500, dari harga sebelumnya Rp.34.000 per kilogram.

Baca Juga:Harga Ayam Tembus Rp40 Ribu Per Kg di Siantar, Ikan Basah Ikutan Naik

Bahkan, para pedagang menyebutkan permintaan di pasar tradisional semakin turun hingga 30 persen dan membuat penumpukan stok. “Kata agen kami, ayam-ayam di peternakan semakin membesar, mau gak mau harus dijual, agar bisa menutupi biaya pakannya juga. Peminatnya tidak terlalu banyak, akibatnya harga jadi diturunkan,” tuturnya.

Di sisi lain, harga telur terus merangkak naik dalam sepekan ini. Penyebab kenaikannya belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa pedagang berasumsi bahwa stok telur di peternak sudah semakin sedikit. Selain itu, ada pula yang berasumsi bahwa telur-telur banyak diminati oleh masyarakat luar Sumatera.

“Biasanya, stok untuk daerah Siantar ini banyak dari para peternak ayam. Dengar-dengar, ada pembeli mendatangi langsung peternak ayam yang berasal dari luar Sumatera dan membeli banyak, akibatnya stok berkurang untuk para pedagang,” ungkapnya.

Harga telur di tingkat pedagang di pasar tradisional Pematangsiantar, mencapai kenaikan harga Rp200 – Rp350 per butirnya. Jadi, harga telur yang kecil, biasanya dijual Rp1.100 menjadi Rp1350 per butirnya. Sedangkan untuk premium, dibandrol seharga Rp1500 – 1600 per butirnya.

Rini menuturkan, kenaikan harga telur itu berimbas pada dagangannya. Sebab, wanita yang menjual martabak telur ini khawatir akan kenaikan telur terus merangkak bisa mengurangi pendapatannya. “Jika martabak kami dinaikkan harganya, kami khawatir para konsumen akan lari. Berharap aja harga telur bisa turun kembali seperti dulu,” ucapnya.(yetti/hm10)

Related Articles

Latest Articles