15.4 C
New York
Thursday, May 16, 2024

Hadir di Simulasi Penampilan Sendratari Warna Simalungun, Susanti dan Erizal Diberi Dayok Binatur

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Wali Kota Pematang Siantar Susanti Dewayani dan Ketua Dekranasda H Kusma Erizal Ginting menghadiri pagelaran Simulasi Penampilan Sendratari Warna Simalungun, di Lapangan Parkir Pariwisata, Jalan Merdeka, Minggu (10/9/23).

Dalam kesempatan tersebut, pembina Sanggar Rayantara yang juga Maestro Seni Tradisi Simalungun Raminah Garingging yang telah berusia 89 tahun memberikan Dayok Binatur kepada Susanti dan Erizal Ginting.

“Karena keduanya dinilai konsisten dalam melestarikan budaya Simalungun sebagai budaya lokal di Kota Pematang SianÈ›ar,” ucapnya pada awak media yang hadir pada saat itu.

Saat memberikan Dayok Binatur, Raminah Garingging berpesan agar dr Susanti dapat memimpin Kota Pematang Siantar dengan bijaksana dan tetap melestarikan kebudayaan.

Baca juga: Bawaslu Audensi ke Pemko Pematang Siantar, Susanti: Pentingnya Netralitas ASN di Pemilu 2024

Dalam sambutannya, Walikota Susanti mengatakan, pagelaran Simulasi Sendratari Warna Simalungun merupakan kolaborasi antara Pemerintah Kota (Pemko) Pematang Siantar bersama Sanggar Rayantara, serta mendapat dukungan dari Balai Pelestarian Budaya Wilayah II Sumatera Utara (Sumut). Juga dengan pihak SMA Kartika 1-4 Pematang Siantar, Komunitas Pecinta Pustaha Pentar Simalungun (Kopi Panas).

“Meski Indonesia merupakan negara maritim dengan lintas perdagangan. Sehingga terjadi saling mempengaruhi budaya, antara budaya lokal dengan tradisi yang baru, dan akhirnya muncul budaya baru,” tuturnya.

Menurut Susanti, Budaya Topeng Simalungun sudah ada sejak dahulu. Ia berharap kegiatan itu bisa mengangkat kembali Topeng Simalungun yang merupakan warisan seni tradisi budaya Simalungun. “Mari bersama mengeksplorasi lebih jauh agar budaya ini dapat berkembang dan beradaptasi dengan zaman,” katanya.

Walikota Susanti menegaskan Pemko Pematang Siantar, siap mendukung pelestarian kebudayaan, khususnya kebudayaan Simalungun, agar tidak tergerus kemajuan zaman.

Related Articles

Latest Articles