Pematang Siantar, MISTAR.ID
Dalam rangka mendukung penurunan angka stunting yang biasa disebut sebagai gizi buruk, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pematang Siantar telah mencanangkan 10 program kegiatan.
Ke-10 program kegiatan itu akan dilaksanakan pada tahun 2023. Seperti disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Pematang Siantar, dr Erika Silitonga yang dikonfirmasi mistar.id pada Selasa (31/1/23).
Adapun ke-10 program dimaksud, yang pertama adalah melakukan pemeriksaan atau skrining kesehatan ibu hamil. Kedua, melakukan pemeriksaan kesehatan ibu bersalin. Ketiga, skrining kesehatan bayi atau balita.
Baca Juga:Nihil Kasus, Penanganan Stunting Diakomodir di Musrenbang Siantar
Program keempat, surveilans gizi atau melakukan pengamatan yang sistematis dan kontiniu terhadap masalah gizi dan indikator pembinaan gizi. Kelima, adalah Aksi Bergizi untuk meningkatkan kesadaran dalam mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), gizi seimbang, dan aktifitas fisik. Selanjutnya, program keenam, Jumat Ceria pemberian Tablet FE atau tablet mineral yang diperlukan oleh tubuh untuk pembentukan sel darah merah atau hemoglobin, kepada remaja putri. Program ketujuh, melakukan skrining pemeriksaan calon pengantin.
Program kedelapan, kata Erika, adalah mengampanyekan STOP BABS (Buang Air Besar Sembarangan). Kesembilan, Germas atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Dan program yang kesepuluh adalah, mengkampanyekan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Terkait data atau angka stunting, Erika menjawab sesuai data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI). “Angka stunting Kota Pematang Siantar berdasarkan data SSGI mulai tahun 2021: 15,8 persen, kemudian tahun 2022 turun menjadi 14,3 persen,” ungkapnya.(ferry/hm15)
