9.8 C
New York
Friday, April 26, 2024

Cerita Petugas Pemilu di Siantar, Bertugas Hingga Dini Hari dan Konsumsi Vitamin

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Hari dimana menjelang pemungutan suara hingga rekapitulasi suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, penyelenggara mulai dari tingkat kelurahan sampai kota harus mengeluarkan tenaga dan waktu ekstra.

Dimana mereka harus jeli dan terampil agar pemilihan berjalan dengan baik.

Seperti halnya salah seorang Panitia Pemungutan Suara (PPS) di salah satu Kelurahan di Kecamatan Siantar Timur. AD inisialnya menceritakan pengalaman saat pemungutan suara berlangsung pada Rabu 14 Februari 2024 lalu.

Baca juga:57 Petugas Pemilu Meninggal dan 8.381 Sakit

Ketika itu AD harus keliling setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayah tugasnya. Alasannya bermacam-macam, hanya sekedar kontrol berlangsungnya pemilihan itu hingga menyelesaikan permasalahan.

“Jika ada TPS yang bermasalah, pasti langsung ditelepon. Mau tidak mau saya harus ke lokasi untuk melihat apa masalahnya dan mengambil solusi,” ucapnya ketika berbincang-bincang dengan mistar.id, pada Senin (19/2/24).

Bahkan, lanjutnya, pernah terjadi 4 TPS mengalami masalah di waktu yang bersamaan. AD harus berkoordinasi dengan rekannya sesama PPS dan berpencar di lokasi-lokasi tersebut.

“Kami PPS ada 3 orang. Jadi kami berpencar dan saya kebagian di 2 TPS,” ujarnya.

Baca juga:290 Petugas Pemilu Alami Sakit, 2 Orang Meninggal

Usai pemungutan dan penghitungan suara di TPS, permasalahan kembali datang ketika pengunduhan formulir ke aplikasi Sirekap. Di hampir seluruh TPS, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang bertugas mengurus aplikasi yang tadinya ditujukan membantu pekerjaan, justru menjadi kewalahan.

Dikatakan AD, seharusnya KPPS selesai bertugas hingga antara pukul 21.00-23.00 WIB. Namun karena permasalahan di Sirekap, membuat mereka harus bekerja hingga pagi harinya.

“KPPS itu mulai pukul 07.00 WIB dan kebanyakan selesai di jam yang sama keesokan harinya. Jadi 24 jam mereka di TPS,” ungkapnya.

Selama proses itu juga, PPS kata AD harus berkeliling kembali ke TPS yang ada di kelurahan tersebut. Bahkan mereka jarang memiliki waktu hanya untuk sekedar ngobrol dengan anak-anak.

Baca juga:Kemenkes Catat 57 Petugas Pemilu 2024 Meninggal, 8.381 Sakit

Telat makan menjadi kebiasaan yang harus dirasakan petugas di lapangan. “Bukan tidak ingat makan tapi pekerjaan sudah membludak dan tidak bisa ditunda-tunda. Makanya jadi masuk angin dan selera makan hilang,” katanya.

“Seperti kawan PPS di Kecamatan Siantar Marihat, ada yang harus dirawat di Rumah Sakit (RS),” tambahnya.

Related Articles

Latest Articles