10.6 C
New York
Sunday, April 28, 2024

17 Proyek Rehab Ruang Kelas di Siantar, Inspektorat Temukan Salah Lokasi Pembangunan

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Tahun 2021 ini, ada 17 proyek rehabilitasi ruang kelas sekolah di Kota Pematangsiantar yang totalnya diperkirakan menghabiskan anggaran sebanyak sekitar belasan miliar.

Dari 17 proyek tersebut, pihak inspektorat Kota Pematang siantar ada menemukan kesalahan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Inspektorat, Junaedi Sitanggang, mengatakan dalam pelaksanaan proyek itu, pihaknya ada menemukan proyek yang salah lokasi pembangunannya.

“Contoh, ada temuan di sekolah A harusnya dibangun sesuai kontraknya, tapi yang dibangun sekolah B. Yang seperti ini harus dibongkar, jangan sampai nanti dibangun lebih jauh baru kita suruh bongkar,” ujar Junaedi, Kamis (11/11/21).

Baca juga:Terkait Oknum “Sunat” Dana BPUM, Kadis Koperasi Siantar Diperiksa Inspektorat

Saat ditanya temuan itu di sekolah mana, Junaedi mengaku tak ingat. “Lupa aku sekolah di jalan apa itu, tapi yang jelas itu sudah kita suruh bongkar,” cecar Junaedi yang kemudian mengungkapkan temuan inspektorat lainnya.

“Dan ada juga yang tidak sesuai progres report-nya dengan kondisi lapangan. Kalau sudah begini, kami tunda pencairannya sampai sesuai progres reportnya sesuai dengan kondisi lapangan,” tukasnya.

Disinggung mengenai temuan Inspektorat lainnya, Junaedi bilang, sejauh ini belum ada. “Sampai sejauh ini belum ada laporan resmi yang masuk kepada kami. Ada teman kita dari media terkait temuannya, tapi tidak membuat laporan resmi sama kami, hanya sekadar konfirmasi saja,” ujarnya.

Junaedi mengatakan, secara umum, terkait (proyek) yang ditenderkan, ada beberapa paket yang kita lakukan pendampingan dari tahap proses pemilihan penyedia sampai tahap pelaksanaan. Dan ada juga kegiatan yang didampingi mulai dari tahap pelaksanaan sampai ke penandatanganan kontrak.

Tahap pelaksanaan, dijelaskan Junaedi, bukan berarti proyek itu langsung dikerjakan. “Ada tahapannya, seperti penerbitan SPPBJ, negoisasi kontrak, peninjauan ke lapangan, terus ada penyusunan program mutu, panjang tahapannya. Tapi ini gak semua kita dampingi, ini khusus yang paketnya di atas Rp1 miliar,” ungkapnya.

Mengenai rehabilitasi ruang kelas, kata Junaedi, proyek yang anggarannya dari Dana Alokasi Khusus (DAK). “Inikan DAK fisik di sekolah-sekolah, baik SD maupun SMP. Untuk ini, kami melakukan review terhadap dokumen perencanaan kontrak dan progres reportnya. Jika dokumen kontrak tidak sesuai dengan kondisi di lapangan, kami perintahkan agar disesuaikan dengan kondisi yang sebenarnya,” jelasnya.

Baca juga:Disinyalir Terkait Dana Desa, Inspektorat dan Polres Sergai Periksa Kantor Desa Pasar Baru 

Namun meski hanya sekadar konfirmasi, kata Junaedi, pihaknya tetap melakukan identifikasi. “Dan memang ada juga teman-teman yang memberitahukan sama kami, itu juga kita tindaklanjuti. Ya tahulah, kan ada ratusan proyek, itu makanya juga kita harapkan peran serta masyarakat, termasuk media untuk ikut melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan proyek,” harapnya.

“Kalau ada temuan masyarakat ataupun teman media, sampaikan saja sama kami. Jangan sampai nanti berkurang manfaatnya untuk masyarakat, karena memang yang menikmati manfaat pembangunan itu nantinya kan masyarakat. Itu makanya kita harapkan ada kolaborasi antara Inspektorat, pemerintah kota dan masyarakat bersama dengan teman media,” sambungnya mengakhiri. (ferry/hm06)

Related Articles

Latest Articles