11.5 C
New York
Sunday, May 5, 2024

UPT BIP Tanjung Morawa Mulai Budayakan Penggunaan Pupuk Organik

Deliserdang, MISTAR.ID

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) melalui Unit Pelayanan Teknis (UPT) Benih Induk Padi (BIP) Tanjung Morawa mulai budayakan penggunaan pupuk organik.

Kepala UPT BIP Tanjung Morawa, Bahrul Jamil, mengatakan, penggunaan pupuk organik dalam pengembangan benih padi sudah mulai dilakukan sejak masa tanam dua tahun terakhir  di lahan  seluas 19 hektar. “Ternyata hasil pupuk organik itu sangat signifikan dari produksi dan kesuburan tanaman. Artinya apa? Pupuk organik itu yang pertama bisa merubah sifat daripada tanah itu, dari asam menjadi netral kembali,” ujar Bahrul Jamil saat ditemui di kantornya, di Jalan Medan-Lubuk Pakam, Rabu (23/3/22).

Baca Juga:Dongkrak Produksi Kedelai di Sumut, Dinas TPH Bantu Benih untuk 3.049 Hektar

Selain meningkatkan produksi dan kesuburan tanah, penggunaan pupuk organik juga mampu merubah struktur tanah yang penting bagi tanaman karena ketika struktur tanah itu sudah lumpung sudah bagus, karena akarnya juga akan tumbuh dengan sehat. “Akhirnya memberi harapan kepada pertumbuhan tanaman yang lebih bagus, dan ujungnya bisa memproduksi lebih tinggi,” sebut Bahrul didampingi Kepala Seksi Pelayanan Teknis, Rony Permadi dan juga Kepala Seksi Produksi, Agus Sahputra Siregar.

Ditambahkan Bahrul, penggunaan pupuk organik juga akan menghemat biaya produksi, karena bertahan lama. Hal ini yang membedakan dengan pupuk anorganik atau pupuk kimia. “Kalau kita tebar di musim tanam pertama, pupuk organik ini  bertahan lama. Tidak seperti anorganik, yang karena kalau anorganik, begitu kita kasih, lalu dipanen, habis. Tapi kalau organik ini bisa tersimpan untuk berikutnya, bahkan hasil panennya lebih banyak,” tambahnya.

Baca Juga:Bantuan Benih Kedelai yang Dianggap Tak Tepat Sasaran, Kadistan Simalungun: Pengadaannya Dari Menteri Pertanian

Saat ini kata Bahrul, untuk produksi benih padi yang mereka lakukan, penggunaan pupuk organik memang 40% baik pupuk organik padat atau pun yang cair. “Sementara untuk pupuk anorganik memang masih 60%,” pungkasnya.(anita/hm15)

Related Articles

Latest Articles