9.3 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Tebing Tinggi Bentuk Kampung Siaga Bencana, Wali Kota: Kampung Sebagai Inti Pemerintahan

Tebing Tinggi, MISTAR.ID

Wali Kota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan, MM menjadi narasumber dalam kegiatan koordinasi, sosialisasi dan pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB), yang diprakarsai Dinas Sosial Kota Tebingtinggi, Rabu (17/3/21), bertempat di Gedung Hj Sawiyah Nasution Jalan Sutomo.

Kegiatan ini dihadiri Sekda Kota Tebingtinggi Muhammad Dimiyathi Kepala Seksi (Kasi) Bencana Alam Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sumatera Utara Lihat Silalahi, BPBD Kota Tebingtinggi, camat dan lurah se Kota Tebingtinggi, Tagana Tebinginggi dan berbagai elemen.

Dalam bimbingan dan arahannya, Wali kota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan mengatakan, hal ini didasari konsolidasi organisasi pemerintah yang kuat, itu dimulai dari kampung atau kelurahan dalam hal ini dengan perangkat sosial di dalamnya.

Baca Juga: SMAN 2 Tebing Tinggi Monitoring Proses Belajar Daring dan Luring untuk Sukseskan Pendidikan di Masa Pandemi

“Aman rumah tangga, aman lingkungan. Aman kelurahan, aman kecamatan. Aman Kecamatan, aman Kota. Maka ketahanan dan pertahanan yang utama itu adalah keluarga dan lingkungan itu tadi,” ujar wali kota.

Lebih lanjut wali kota mengatakan, yang punya daerah adalah kampung. Karena kampung atau kelurahan inilah yang membentuk kecamatan.

“Maka kita lakukan ini berbasis kampung. Ketiga, ini mendekatkan pelayanan yang lebih cepat, lebih tepat kepada masyarakat dan yang ikut bekerja disini adalah masyarakat,” katanya.

Baca Juga: Kader PDIP Tebing Tinggi Kembali Lakukan Penghijauan

“Kampung Siaga Bencana ini mengharapkan partisipasi dari masyarakat untuk membantu mengurus suadara-saudaranya yang ada disitu, maka dalam hal ini diperlukan koordinasi secara baik dan sinergitas secara baik antara warga di kampung. Sebenarnya basis kita di kampung atau lingkungan itu kuat. Karena sudah solid berdasar ikatan emosional, contoh ada pengajian, ada partangiangan, tinggal kepala lingkungan mengumpulkan tokoh-tokoh ini supaya mau bekerjasama mencapai tujuan tadi,” ujar wali kota.

Wali kota menambahkan, kiranya konsep Kampung Bencana sudah melakukan pemetaan terhadap daerahnya. Bencana alam tidak hanya bencana karena alam tapi karena penyakit seperti sekarang pandemi Covid-19 yang membutuhkan kerjasama partisipasi dan diperlukan kesadaran masyarakat.

“Kita berharap kepada seluruh lurah dan kepada kepala lingkungan (Kepling) agar kiranya berswadaya untuk menggerakkan masyarakat supaya bisa mau ikut di Kampung Siaga Bencana ini, dan kami juga menyatakan telah mengimbau ke mesjid-mesjid untuk memantau lingkungannya apa bila ada terdampak Covid-19,” harap wali kota.

Baca Juga: DPRD Dorong Percepatan Berdirinya UINSU Cabang Tebing Tinggi, Begini Kata Rektor

“Pada intinya kami sampaikan kepada kita semua, bahwa Kampung Siaga Bencana bukan hanya untuk mematuhi secara ketentuan hukum yaitu mengindahkan peraturan Menteri Sosial tapi memang merupakan kebutuhan kita karena basis yang utama dari pada kota itu adalah desa atau kelurahan. Kedua, bahwa kalau desa atau kelurahan itu baik, maka baiklah kota atau kabupaten itu. Yang ketiga, yang tahu tentang permasalahan disitu adalah warga masyarakat disitu,” bebernya.

lebih jauh dikatakan wali kota, komunikasi bisa digalang dijalin lebih baik di antara masyarakat dalam lingkungan yang lebih kecil. “Kelima, kita memerlukan untuk melihat dan mendata, siapa warga kita yang ada disitu, berapa banyak KK dan dimana untuk tempat kita nanti mengungsi, dapur umum dimana, tenda dimana, kita harus tahu itu dengan jelas dari sekarang. Terakhir, tentang bencana angin puting beliung dan kebakaran, perlu kemampuan teknologi kita agar membangun juga memikirkan kesehatan dan memikirkan keselamatan yang menempatinya,” urai wali kota.

Dia berharap, mudah mudahan ini dapat diterima dengan baik dan dilaksanakan, diimplementasikan di kelurahan-kelurahan yang ada.

“Kalau tadi ada role model nya beberapa kelurahan bukan berarti kelurahan lain tak kena tapi semua nya menjadi bagian yang harus kita lakukan, karena semua bisa menjadi bencana,” terang wali kota, seraya membuka secara resmi kegiatan koordinasi, sosialisasi dan pembentukan Kampung Siaga Bencana.

Diketahui, sebagai role model pembentukan Kampung Siaga Bencana yakni pada Kelurahan Bandar Utama dan Kelurahan Mandailing dan Kecamatan Tebingtiinggi Kota ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan Wali Kota Tebingtinggi.(ril/maris/hm02)

 

 

Related Articles

Latest Articles