Medan, MISTAR.ID
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM memberikan insight mendalam terkait tragedi banjir bandang di Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara (Sumut).
Dikatakan Kepala Tim Kerja Gerakan Tanah di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi, Kementerian ESDM, Oktory Prambada bahwa sesuai analisis morfologi, lokasi bencana diperkirakan berada di lembah dan perbukitan dengan kelerengan curam hingga sangat curam.
Berdasarkan Peta Geologi Lembar Sidikalang, Sumatera, dilanjutkan Oktory, batuan penyusun di lokasi termasuk dalam Formasi Tuff Toba yang tersusun oleh Tufa Riodasit. Penyusun bumi ini menjadi faktor kritis dalam dinamika gerakan tanah di wilayah tersebut.
“Peta prakiraan wilayah terjadinya gerakan tanah di Sumut memetakan daerah ini sebagai potensi tinggi. Dengan kemiringan lereng yang curam, tanah pelapukan di atas batuan vulkanik yang kedap air, dan sistem drainase permukaan yang kurang baik, sehingga terciptalah kondisi yang mendukung gerakan tanah,” jelasnya.
Baca juga: Hari Keempat Pencarian Korban Banjir Humbahas, Tim SAR Gabungan Libatkan 535 Personel
Oktory menambahkan, faktor pemicu gerakan tanah melibatkan kemiringan lereng yang curam, tanah pelapukan di atas batuan vulkanik yang kedap air, sistem drainase yang kurang baik, serta curah hujan tinggi dan berdurasi lama.
Dari penjelasan insight mendalam itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM merekomendasikan tindakan cepat.
“Mengingat potensi gerakan tanah yang masih tinggi, masyarakat disarankan segera mengungsi, meningkatkan kewaspadaan, memantau aliran bahan rombakan, dan melaporkan perkembangan kepada instansi berwenang,” tambahnya. (Hutajulu/hm20)
