London, MISTAR.ID
Britania Raya mengumumkan rencana untuk mengurangi jumlah imigran yang tiba melalui jalur legal, Senin (4/12/23), dengan menaikkan gaji minimum wajib sebesar 33 persen harus mereka peroleh dari pekerjaan terampil.
Pengumuman ini muncul di tengah tekanan pada Perdana Menteri Rishi Sunak untuk mengatasi angka imigran yang sudah sangat tinggi.
Tingkat imigran legal yang tinggi telah mendominasi lanskap politik Britania Raya selama lebih dari satu dekade. Hal itu diketahui menjadi faktor kunci dalam pemungutan suara tahun 2016 untuk meninggalkan Uni Eropa.
Baca Juga:Â Israel Lakukan Serangan Darat Besar-besaran ke Gaza
Sunak telah berjanji untuk mendapatkan lebih banyak kontrol setelah anggota partainya yang berada di Partai Konservatif mengkritik catatannya jelang pemilihan umum tahun depan. Partai Buruh yang menjadi oposisi saat ini unggul jauh dalam jajak pendapat.
Namun, baik bisnis maupun serikat perdagangan menyerang langkah-langkah tersebut sebagai kontraproduktif. Hal ini merupakan tantangan bagi sektor swasta dan layanan kesehatan yang dikelola negara, di mana keduanya sedang dilanda kekurangan tenaga kerja.
Capai Rekor Tertinggi
Angka bulan lalu mencatat imigran legal tahunan ke Britania Raya mencapai rekor 745.000 pada tahun 2022 dan tetap tinggi sejak saat itu. Kebanyakan imigran di Britania Raya sekarang berasal dari antara lain, India, Nigeria dan China dan hanya sedikit dari Uni Eropa.
Menteri Dalam Negeri James Cleverly mengatakan langkah-langkah baru tersebut dapat mengurangi jumlah imigran hingga 300.000 orang setiap tahunnya.
