12.8 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Pupuk Subsidi Langka, Petani di Pakpak Bharat Mengeluh

Pakpak Bharat, MISTAR.ID

Sejumlah petani di Kabupaten Pakpak Bharat mengaku kesulitan mendapatkan pupuk subsidi memasuki masa tanam (MT) di awal tahun ini. Untuk memenuhi kebutuhan pupuk, para petani rela membeli pupuk subsidi di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Bahkan, ada pula petani yang terpaksa membeli pupuk subsidi seperti urea yang harganya melonjak, dari sebelumnya Rp110 ribu menjadi Rp120-130 ribu per 50 kg. Sementara harga pupuk jenis NPK Phonska melonjak hingga Rp140.000 per 50 kg.

Informasi dihimpun Mistar, hingga Selasa (8/3/22), kelangkaan pupuk subsidi hampir merata di Kabupaten Pakpak Bharat . Harga biasanya pupuk subsidi dari pengecer dijual Rp120 ribu, tetapi kini bisa tembus Rp140 ribu, itupun sulit didapat.

Baca Juga:Pupuk Subsidi Kosong 5 Bulan, Petani Parbuluan Dairi Gagal Bercocok Tanam

“Kami menyayangkan kondisi ini. Jangan-jangan ada penimbunan atau ada permainan pupuk ditebus oleh pengecer,” ungkap salah seorang petani dari Desa Kecupak II yang namanya enggan dikorankan.

Karena sangat membutuhkan pupuk, petani pun akhirnya terpaksa membeli dengan harga tinggi. “Bagaimana lagi, kami sangat membutuhkannya. Walaupun mahal akhirnya tetap kami beli,” ungkapnya.

Menanggapi kondisi itu, Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Pakpak Bharat Jabandeus Banjarnahor ketika dikonfirmasi melalui Kepala Bidang Prasarana dan Sarana, Wasron Pandiangan didampingi Kasi Penyuluh Dudik Iskandar, Selasa (8/3/22) mengatakan, pihaknya sudah mengajukan ke Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sesuai usulan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

Baca Juga:Kelompok Tani di Dairi Keluhkan Kelangkaan Pupuk Subsidi

“Pupuk subsidi di beberapa pengecer sudah didistribusikan pihak distributor pupuk, namun jumlahnya belum mencukupi,” kata Wasron.

Lebih lanjut dikatakannya, di beberapa kecamatan, pupuk subsidi jenis urea sebanyak 50 ton sudah masuk ke kios pengecer, seperti di kios Juma Tani sebanyak 5 ton, Seppe Sohna 5 ton, kios Fuji 5 ton, selanjutnya Maranatha 5 ton, Slow Gasfri 5 ton, Buah Tani 5 ton dan kios Sada Arih.

Sementara pupuk jenis NPK Phonska sebanyak 20 ton juga sudah didistribusikan ke Kecamatan Kerajaan, di kios UD Seppe Sohna sebanyak 5 ton selanjutnya di Kecamatan Tinada di UD Maranatha 5 ton, Slow Gaspri sebanyak 5 ton dan di Kecamatan Sitellu Tali Urang (STTU) Julu UD Pakpak Jaya Tani juga sebanyak 5 ton.

“Kami menyarankan para petani untuk menunggu pupuk subsidi saja. Sebenarnya petani bisa mengecek di PPL untuk mengetahui kuotanya. Bisa koordinasi kesiapan pupuk subsidi di tempat tersebut. Yang kami khawatirkan kemarin ada keterlambatan penerapan kuota di awal bulan. Tetapi sudah kita antisipasi penerbitan kuota sementara,” ujar Wasron. (sawangin/hm14)

Related Articles

Latest Articles