21.9 C
New York
Tuesday, May 21, 2024

Masyarakat Pandan Resah, Orang Tak Bertanggungjawab Buang Bangkai Babi ke Sungai

Tapteng, MISTAR.ID

Masyarakat yang berada di Kelurahan Pandan, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) resah karena adanya bangkai Babi di muara tepatnya di bawah jembatan Pandan. Bangkai Babi tersebut ditemukan mengapung di samping kapal nelayan, Sabtu (16/12/23) pagi.

Menurut informasi dari warga sekitar, bangkai Babi tersebut diduga milik salah seorang oknum anggota DPRD Tapteng.

“Dia yang punya Babi dan kandang, dia tinggal di Aek Tolang. Jadi kalau dari atas sana (aliran sungai) Aek Tolang, muaranya ke sini (jembatan Pandan). Diduga bangkai ini dibuangnya dari atas sana,” kata warga yang tidak ingin disebutkan namanya.

Tak hanya itu, sumber juga mengatakan bahwa penemuan bangkai Babi di sekitar lokasi tersebut sudah kedua kalinya. “Kemarin, Jumat (15/12/23) juga ada, tapi langsung dikubur oleh warga,” ungkapnya.

Baca Juga : Ribuan Babi Mati Mendadak di Medan dan Deli Serdang

Masyarakat yang mata pencahariannya sebagai penambang wisata mengaku menjadi terganggu karena bau busuk dari bangkai Babi tersebut.

Bantah

Sementara itu, oknum anggota DPRD Tapteng yang dimaksud saat dikonfirmasi via WhatsApp di nomor kontak 0821664XXXXX, mengklaim bangkai Babi tersebut bukan miliknya.

“Nggaklah, Babi kita sehat-sehat semua, bisa dicek ke kandang. Kapan saja bisa dicek. Di sekitaran Aek Tolang ini banyak itu yang memelihara Babi. Jangan pula dibilang Babi kita yang di sana (Muara Jembatan Pandan),” ujarnya.

Tak hanya itu, ia juga mempersilahkan dilakukan pengecekan ke kandang miliknya.

“Jadi silahkan saja dilihat ke kandang. Babi kita di situ sekarang yang besar tinggal 4 ekor, anaknya sekitar 12 ekor lagi. Tidak ada yang lain dari situ. Jadi kalau ada masyarakat yang curiga, bisa juga ditanyai yang ngasih makan Babi kita itu,” ucapnya.

Baca Juga : Bangkai Babi Dibuang di Paritan Jalan Ringroad

Oknum anggota DPRD Tapteng itu malah menyayangkan kelakuan orang yang membuang bangkai Babi tersebut.

“Yang biadabnya yang punya Babi itu, membuang Babinya sakit, kenapa gak dikuburnya, itukan bisa merusak lingkungan, merusak kesehatan masyarakat, tidak menjaga etika sesama teman-teman, jangan pula seenaknya dia membuang begitu, maunya dikubur,” ujarnya.

Dia meminta pihak kelurahan setempat supaya menindaklanjuti darimana sumber bangkai tersebut.

“Menurut saya gak jauh-jauh itu, antara jembatan besi pemotongan dari Pesantren, sampai di ujung jalan Oswald, sekitaran komplek militer Angkatan Udara, di situ kan banyak melihara ternak Babi. Kalau lewat dari situ sampai ke Pandan, walaupun beragama non muslim (Kristen) itu, gak ada lagi,” ungkapnya.

Related Articles

Latest Articles