15 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Kasus Kematian Ibu dan Bayi di Asahan Masih Tinggi

Asahan, MISTAR.ID

Kelompok Kerja (Pokja) Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi menyoroti tingginya kasus kematian ibu dan bayi baru lahir di Asahan. Hal tersebut diketahui usai digelarnya forum group diskusi yang dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Drs Muhilli Lubis, Dinas Kesehatan, organisasi Dharma Wanita Persatuan dan Tim Penggerak Program Kesejahteraan Keluarga (TP PKK).

“Kita harus saling bekerjasama dan bergandengan tangan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir, apalagi Asahan termasuk salah satu Kabupaten tertinggi dalam angka kematian ibu dan bayi baru lahir,” ujarnya Muhilli kepada wartawan, Rabu (20/4/22).

Baca Juga:Atasi Angka Kematian Ibu Hamil, Dinkes Dairi Tingkatkan Sarpras Poned di 5 Puskesmas

Muhilli juga berharap dengan adanya Pokja ini dan dibantu dengan MPHD Usaid dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir di Kabupaten Asahan.

Selain itu Muhilli berharap kepada Pokja melaksanakan tugasnya lebih agresif dalam rangka percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir, dengan memberikan pelayanan yang berkualitas dan cepat dalam melakukan penanganan.

Sementara itu, senior Program Manager MPHD Usaid Indonesia, dr Apsari Diana Kusumastuti MARS mengatakan, program penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir ini merupakan program Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Baca Juga:Angka Stunting di Deli Serdang Terendah Se-Sumatera Utara

Dikatakan Apsari, Asahan merupakan salah satu kabupaten tertinggi dalam angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Maka dari itu MPHD Usaid akan membantu Kabupaten Asahan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir di Kabupaten Asahan.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Asahan dr Nanang Fitra Aulia Sp,PK berharap pertemuan Pokja ini dapat membawa kemajuan dalam mencegah dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir di Asahan.(perdana/hm15)

Related Articles

Latest Articles