Dairi, MISTAR.ID
Akibat aktivitas penambangan pasir gunung tepatnya di Pucuk Hite Parbuluan IV, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, jalan nasional penghubung Sidikalang-Tele-Samosir-Dolok Sanggul terancam longsor dan putus total, Sabtu (10/12/22).
Pasalnya badan jalan persis di bawah lokasi penambangan pasir sudah tergerus air limbah penambang pasir. Ironisnya di beberapa titik, di bawah badan jalan sudah menjadi gua yang suatu saat bisa amblas dan longsor.
Di lokasi terpantau aktivitas penambangan pasir yang limbahnya mengalir ke badan jalan yang diduga kuat menggerus bahu jalan.
Baca Juga:Jalan Longsor di Sondi Raya Simalungun Belum Diperbaiki
Sejumlah sopir mobil dump truk pengangkut batu bata dan mobil barang berat lainnya mengaku resah kalau sudah di lokasi tersebut, khususnya saat ramai mobil berpapasan.
Sebab jalan umum atau jalan nasionaltersebut menjadi sempit akibat tumpukan limbah penambangan pasir di badan jalan hingga membuat arus lalu lintas satu arah yang sebelumnya dua arah, jadi sangat mengganggu.
“Ditambah lagi saat mobil dump truk pengangkut pasir ramai keluar masuk dan parkir dibadan jalan,” sebut salah seorang sopir dengan kesal.
Para sopir dan warga pengendara mengaku khawatir di lokasi itu akan terjadi longsor tiba-tiba. Baik lahan penambangan pasir gunung yang cara kerjanya digerus lewat semprotan air besar pakai pipa pralon dan selang besar guna mengalirkan pasir kepenampungan tepatnya di pinggir jalan nasional. Demikian juga badan jalan disinyalir akan amblas akibat dugaan di bawah jalan sudah terjadi liang.
Aktivitas tersebut juga dinilai tidak hanya mengancam terjadinya longsor dan badan jalan amblas. Kerusakan parah dan pencemaran lingkungan juga terjadi.
Terkait hal itu, tidak satu pun pihak-pihak terkait yang dapat dikonfirmasi dan dinilai kinerja Balai Besar Pemeliharaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumut sangat mandul dan mengecewakan.
Sebab jalan nasional Sidikalang-Dolok Sanggul tepatnya di Putcukhite Desa Parbuluan IV, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi sudah sering dilanda longsor dan amblas. Namun sampai saat ini tidak ada pengawasan dan terkesan dibiarkan.
Amatan wartawan di lokasi, aktivitas penambangan pasir gunung di lokasi masih terus berlangsung.(manru/hm12)
