20.3 C
New York
Wednesday, May 8, 2024

Gubernur Sumut Tegaskan Transaksi Jual Beli Hewan Kurban Diperketat

Medan, MISTAR.ID

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahyamadi menegaskan Pemerintah Provinsi Sumut telah melakukan pengawasan secara ketat transaksi jual beli hewan kurban selama terjadi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Sumut. Untuk itu, hewan kurban yang akan disembelih harus benar-benar dalam keadaan sehat.

“Saya juga sudah memerintahkan Dinas Ketahanan Pangan Peternakan Sumut untuk mengoptimalkan pengawasan tersebut. Jadi, tidak ada masalah, karena sudah ada rambu-rambu untuk binatang kurban itu. Sudah harus ada rekomendasi dari Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan, dia harus ada (yang, red) menyatakan binatang itu sehat,” kata Edy, Selasa (21/6/22).

Baca Juga:Pemerintah Gerak Cepat Distribusikan Vaksin Basmi PMK, Bagaimana di Siantar?

Gubernur Edy juga mengingatkan kepada peternak, penjual hingga panitia kurban untuk memenuhi persyaratan hewan kurban yang akan disembelih pada Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah. “Jadi, semua binatang yang sudah kita siapkan untuk itu memenuhi persyaratan dan kualitas, maupun kuantitas yang sudah ditetapkan,” ucap mantan Ketua Umum PSSI itu.

Disinggung soal vaksin PMK, Gubernur Edy mengungkapkan belum ada sampai saat ini. Namun, langkah-langkah yang dilakukan Pemprov Sumut saat ini adalah melakukan pengobatan terhadap hewan ternak terjangkit PMK, seperti memberikan vitamin. “Belum, bukan vaksin yang ada, tetapi vitamin, antibiotik, obat-obatan yang sudah bisa mengatasi itu semua,” kata Gubernur Edy.

Baca Juga:456 Hewan Ternak di Asahan Terinfeksi PMK

Mantan Pangdam I Bukit Barisan itu, mengklaim bahwa dari sebanyak 7 ribu hewan ternak terjangkit PMK, yang sembuh sudah mencapai 5 ribu ekor. Angka sembuh hewan ternak akan terus bertambah. “Binatang yang sudah sembuh sudah sampai 5 ribu dari 7 ribu. Yang 5 ribu sembuh. Dia (hewan ternak terjangkit PMK) hanya 0,8 persen yang mati, itupun belum tentu mati karena PMK. Ada yang baru lahir mati, baru umur tiga bulan mati, tapi binatang itu memang terkena PMK, tapi (belum tentu, red) matinya karena PMK,” ungkapnya.

Gubernur Edy menambah untuk pasokan daging sapi di Sumut selama terjadi PMK, dalam kondisi aman. “Stok kita ada, baik kualitas maupun kuantitas kita siap untuk Sumut,” pungkas Edy Rahmayadi.

Untuk diketahui, penyebaran PMK di sejumlah kabupaten/kota, yang kini bertambah menjadi 7.987 ekor hingga Senin 13 Juni 2022 dari data pekan lalu sebanyak 6.048 ekor. Dimana, penularan terbanyak ada di Kabupaten Batu Bara (4.081 ekor), Deli Serdang (1.396 ekor), Langkat (1.205 ekor). Serdang Bedagai (498 ekor), Asahan (437 ekor), Simalungun (60 ekor), Madina (28 ekor). Kemudian, Labuhanbatu Selatan (17 ekor), Tapanuli Selatan (13 ekor), Padang Lawas Utara (11 ekor), Kota Medan (137 ekor), Padangsidimpuan (73 ekor), Binjai (28 ekor) dan Pematangsiantar (3 ekor).(anita/hm15)

Related Articles

Latest Articles