Toba, MISTAR.ID
Kabupaten Toba selama ini dikenal memiliki suhu udara yang sejuk, paling tinggi 19 derajat Celcius. Namun, sebulan terakhir daerah itu telah berubah menjadi kabupaten yang panas dengan suhu mencapai 26 derajat Celcius. Kondisi ini membuat masyarakat merasa gerah saat melakukan aktivitas sehari-hari.
Salah seorang warga Balige, Ruth Sibarani mengatakan, suhu udara saat ini sangat menyengat dan sudah jauh berubah. Menurutnya, kesejukan Kota Balige kini sudah hilang, bahkan lebih panas dari suhu Kota Medan ketika beberapa tahun lalu dirinya masih kuliah.
“Rasanya ingin mandi saja dampak dari panas ini. Namun dengan berubahnya cuaca ada yang diuntungkan seperti penjual kipas angin akan laris manis bila kondisi ini terus berlanjut,” ujarnya, Selasa (19/3/24).
Menanggapi suhu udara yang tinggi di Kabupaten Toba, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Toba, Pontas Batubara mengimbau masyarakat untuk tidak membakar sembarangan karena kondisi saat ini sangat rentan terjadi bencana kebakaran.
“Masyarakat harus lebih berhati-hati saat membakar sampah, pohon bambu yang berada di sekitar hunian warga. Jika melakukan pembakaran perlu pengawasan yang ekstra agar api tidak menjalar ke pemukiman warga maupun hutan yang berada disekitarnya,” sebut Pontas.
Baca Juga : Cuaca Panas Diprediksi Hingga September, Masyarakat Siantar Diimbau Jangan Sembarangan Membakar
Dikatakannya, BPBD telah melakukan sosialisasi untuk masyarakat Simarmar, Kecamatan Balige yang berdekatan dengan kawasan hutan agar tidak melakukan pembakaran dengan sembarangan, sehingga potensi kebakaran hutan tidak terjadi di wilayah Kabupaten Toba. Sosialisasi ini, menurutnya akan berlanjut ke daerah lainnya.
“Untuk mengatasi cuaca panas terhadap kesehatan masyarakat, dianjurkan untuk banyak minum air putih dan untuk mengatasi infeksi saluran pernafasan (isfa) dianjurkan memakai masker,” pesannya. (nimrot/hm24)
