Dairi, MISTAR.ID
Dua unit proyek pembangunan pembuatan sumur bor untuk prsarana air bersih di dua tempat Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kecematan Sumbul Dairi, diduga kuat tidak sesuai spesifikasi, Sabtu (14/1/23).
Pasalnya, kedua unit proyek sumur bor sarana air bersih itu ada yang belum berfungsi, dan ada debit airnya sangat kecil serta sudah pernah mengalami kerusakan hingga diperbaiki kembali, namun hasilnya belum maksimal.
Seperti di Puskesmas Pegagan Julu II Sumbul. Kepala Puskesmas dr Edison Damanik mengaku, sama sekali belum pernah memfungsikan proyek sarana air bersih itu sejak selesai dikerjakan Desember 2022 lalu, sebab serah terima belum ada dilaksanakan.
Diakuinya, mereka masih menggunakan air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Nchio.
Baca Juga:Proyek Puskesmas Miliaran Rupiah di Dairi Retak Meski Baru Selesai Dibangun
“Belum tahu seperti apa hasilnya, sebab belum ada dilaksanakan serah terima sehingga apakah sudah berfungsi maksimal, kurang tahu. Juga mellihat kualiatas bangunannya pun mengundang banyak pertanyaan dan kekuatiran, ditambah sebelumnya pekerjanya saat mengerjakan pun sulit diajak komunikasi dan koordinasi,” kata dr Edison Damanik di lokasi, Sabtu (14/1/23).
Hal sama juga terjadi di Puskesmas Sumbul. Saat dihubungi wartawan, Sabtu (14/1/23), Kepala Puskesmas Sumbul dr Lois Sihombing menyebutkan, proyek sumur bor sarana air bersih di tempat kerjanya itu sudah berfungsi, namum debit airnya sangat kecil sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan air di puskesmas itu.
Ia mengakui, sejak selesai dikerjakan Desember 2022 lalu, sudah pernah mengalami kerusakan akan tetapi langsung diperbaiki kembali namun hasilnya tidak maksimal.
“Penyebabnya pun kita tidak tahu, sebab kita hanya penerima dan pemanfaat, bukan perencana dan sumber proyek itu dari Dinas Kesehatan Dairi,” kata dr Lois.
Baca Juga:Dibangun dengan Biaya Rp4,6 M, Puskesmas Kutabuluh Dibiarkan Tak Terurus
Ketika ditanya apakah penyebabnya diduga tidak sesuai spesifikasinya? dr Lois mengaku tidak tahu menahu tentang itu.
Tetapi pihaknya sudah pernah menghadirkan ahli sumur bor untuk melihat, dengan hasil spesifiksi konstruksinya mengundang pertanyaan negatif.
Padahal diakuinya, dengan adanya proyek sarana air tersebut, dengan kajian debit juga kualitas air sedikit, dr Lois sudah merencanakan pemasangan sarana air panas guna menunjang pelayanan selaku Puskesmas Poned sebagai puskesmas rawat inap yang memiliki kemampuan serta fasilitas Poned siap 24 jam untuk memberikan pelayanan terhadap ibu hamil, bersalin dan nifas, serta kegawatdaruratan bayi baru lahir dengan komplikasi baik yang datang sendiri atau atas rujukan kader di masyarakat.
Selain itu, hal yang sama diakui kedua kepala puskesmas tersebut terkait kualitas bangunan tower dengan tinggi 8 meter, yang mengundang kekuatiran ketahanan fisik bangunan dimaksud.
Sebab kedua unit puskesmas itu berada di pinggir jalan nasional Sidikalang-Medan yang sangat ramai dilalui kendaraan truk berat (mobil berat), hingga menimbulkan getaran berdampak pada bangunan tower setinggi 8 meter.
Baca Juga:Bupati Deli Serdang Resmikan 2 RSUD dan 1 Puskesmas
Pihak Dinas Kesehatan Dairi yang dikonfirmasi seputar proyek dimaksud mengaku, ada kegiatan pembangunann prasarana air bersih di 7 unit puskesmas di antaranya, di Kecamatan Sumbul 2 unit dengan sumber dana seluruhnya dari DAK Fisik T.A 2022.
Diinformasikan, khusus dua unit proyek itu yakni di Puskesmas Pegagan Julu II dikerjakan CV Buana Asri dengan nilai pagu Rp197,817,000 dan Puskesmas Sumbul dikerjakan CV Sanop Kreasi pagu Rp199,753,000 .
Dan spesifikasi ke 7 unit proyek bangunan prasarana air bersih di 7 pukesmas itu dinyatakan seragam atau spesifikasi yang sama.
Terkait informasi itu, pihak dinas kesehatan sudah mendapat kabar tersebut, namun sebelumnya mereka sudah melakukan uji fungsi walau hasilnya belum maksimal. Dinas kesehatan juga akan selalu mengkoordinasikan kepada para rekanan.(manru/hm10)
