10.7 C
New York
Friday, May 10, 2024

Jalan Rusak dan Bebatuan, Pelancong Air Terjun Desa Simempar Kapok Berkunjung

Menurut Wasti, jarak tempuh menuju air terjun juga cukup jauh.

“Satu jam berjalan kaki sekali jalan (pulang pergi 2 jam) menelusuri jalan setapak. Jika nekad tanpa panduan ranger (penunjuk arah) bakalan tersesat di hutan. Jalannya cukup licin. Dan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki. Ngeri lah pokoknya,” tambahnya.

Pelancong lain menambahkan air terjun yang berada di hulu Sungai Buaya dan Sungai Ular itu terbilang biasa-biasa. Tidak seperti air terjun di tempat lain yang betul-betul tinggi dari tebing dan jatuh ke aliran sungai.

Baca juga : Masyarakat Keluhkan Jalan Rusak di Kecamatan Hutabayu Raja

Di Simempar, air terjunnya mengalir di bebatuan sungai, bukan jatuh dari tebing yang tinggi.

“Pokoknya kurang menarik lah. Kapok kita mengunjunginya. Kedai jual makan gak ada. Kalau gak bawa bekal makanan pasti menderita,” sebut Rio, warga Kecamatan Tanjung Morawa.

Sementara warga Desa Simempar menuturkan objek wisata di tempat mereka dikelola oleh Badan Usaha Desa (BumDes).

Baca juga : Kapolres Labusel Tinjau Lokasi TPS dan Jalan Rusak di Kecamatan Kampung Rakyat

Pantauan wartawan, lokasi objek wisata itu dapat ditempuh 2 jam perjalanan dari Lubuk Pakam sejauh 70 km.

Desa tersebut bertetangga dengan Desa Huta Bayu yang merupakan desa di penghujung Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Deli Serdang berbatasan dengan Nagori Saran Padang, Kecamatan Dolok Silau, Kabupaten Simalungun menuju Saribudolok. (sembiring/hm18)

Related Articles

Latest Articles