Catatan Penting kepada Wali Kota Medan dan Gubsu yang Akan Dilantik


Ilustrasi, catatan penting. (f:metaai/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Menjelang pelaksanaan pelantikan yang rencananya akan digelar di Jakarta, pada Kamis (20/2/25), tentu kepala daerah sudah memiliki catatan penting. Baik itu catatan pribadi maupun titipan dari sejumlah pihak.
Seperti misalnya Wali Kota Medan dan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), telah mendapat beberapa titipan catatan penting yang diharapkan bisa menjadi prioritas yang akan dilaksanakan setelah dilantik nantinya.
Seperti disampaikan oleh pengamat sosial dari Universitas Sumatera Utara (USU), Agus Suriadi, memberikan beberapa poin penting yang diharapkan bisa menjadi prioritas bagi Wali Kota Medan dan Gubsu.
“Pembangunan infrastruktur sangat penting untuk mendorong pertumbuhan di Medan maupun Sumut,” tuturnya, pada Selasa (18/2/25).
Menurut dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) USU itu, pembangunan transportasi umum yang efisien dan ramah lingkungan juga dapat mendorong terciptanya infrastruktur tersebut.
“Selain infrastruktur, kesehatan dan pendidikan saya harap diperhatikan secara khusus di Medan maupun Sumut. Jika akses layanan kesehatan lebih baik, masyarakat juga terjamin kesehatan dan kenyamanannya,” katanya.
Kepala Program Studi Kesejahteraan Sosial (Kessos) FISIP USU itu juga berharap kualitas pendidikan harus memperhatikan kesejahteraan guru dan sarana belajar.
“Kita berharap penangan masalah sampah, dan pencemaran lingkungan bisa teratasi. Program penghijauan dan pelestarian ruang terbuka juga harus diperhatikan,” ujar Agus.
Pria 57 tahun itu juga menyampaikan, ekonomi dan ketenagakerjaan harus dimaksimalkan melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal, sehingga terciptanya lapangan kerja yang lebih luas.
“Saya berharap partisipasi masyarakat harus terlibat, dengan meningkatkan transparansi pemerintahan dalam pengambilan keputusan dan perencanaan pembangunan,” ucapnya.
Agus mengatakan, pejabat daerah Kota Medan dan Sumut diharapkan menjadi pemimpin yang responsif. Inovasi dalam pelayanan publik juga diperlukan untuk mempermudah akses masyarakat.
“Selain selaras dengan setiap OPD, pemerintah daerah harus melakukan kolaborasi antara pihak swasta, LSM dan komunitas untuk mencapai tujuan yang baik,” katanya.
Agus juga mengatakan, pemerintah nantinya dapat mengambil kebijakan dengan tetap memperhatikan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
“Saya rasa perlu ada komitmen terhadap pembangunan keberlanjutan. Komitmen untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan dan keberlanjutan lingkungan juga harus terjalin,” ucapnya.
Lebih lanjut, Agus berharap kepemimpinan Wali Kota Medan dan Gubernur Sumut yang baru, dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat.
Rada berbeda dari Agus, seorang pengamat sosial lainnya yakni Shohibul Anshor menyampaikan harapannya kepada pasangan Bobby Nasution dan Surya, bisa belajar memimpin Sumut.
"Jangan terus merasa nyaman di zona aman perlindungan Jokowi,” katanya, saat dihubungi Mistar, pada Selasa (18/2/25).
Dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) itu juga menyampaikan harapan kepada pasangan Rico dan Zaki untuk memimpin Kota Medan lebih baik.
“Medan kota yang direncanakan Belanda sebagai kota terbaik dan dijuluki Paris Van Sumatera. Pernah menjadi kota terbaik, meski sekarang tidak karuan, tetapi masih bisa diperbaiki dengan berbagai tantangan,” ucapnya.
Shohibul juga mengingatkan untuk Rico dan Zaki serta Bobby dan Surya untuk mampu mempertanggungjawabkan amanah masyarakat.
“Hari berganti, zaman terus berubah, mereka harus lebih baik ke depan. Kita lahir ke bumi sendiri, pertanggungjawaban di depan Tuhan juga sendiri,” pesannya. (ari/hm27)
NEXT ARTICLE
Segini Daftar Harga Jersey Timnas Indonesia