18.8 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

Polres Batu Bara Identifikasi Pemicu Tawuran di Tanjung Tiram

MISTAR.ID

Polres Batu Bara mulai mengumpulkan keterangan untuk mengidentifikasi pemicu aksi tawuran yang sudah seperti ‘tradisi’ di Kecamatan Tanjung Tiram. Kasi Humas Polres Batu Bara AKP AH. Sagala menyebutkan jika tawuran pada umumnya dilakukan remaja berusia 17 tahun.

“Berdasarkan keterangan yang berhasil dikumpulkan, akhirnya kita dapat mengidentifikasi akar permasalahan yang memicu aksi tawuran. Umumnya dilakukan remaja usia 17 tahun ke bawah. Kebanyakan dari mereka adalah remaja putus sekolah,” kata Sagala, Minggu (28/2/24).

Dilanjutkannya, pemicu tawuran adalah saling ejek antara remaja Desa Suka Maju dengan remaja Desa Bogak.

“Awal mulanya saling ejek terjadi antara beberapa orang yang menimbulkan perkelahian. Setelah teman-teman mereka mengetahui perkelahian tersebut, akhirnya terjadi tawuran antar desa,” tambahnya.

Baca juga: Kerap Terjadi Tawuran di Belawan, Polisi: Selalu Diimbau

Selain saling ejek, masih kata Sagala, tawuran juga dipicu pembiaran yang dilakukan orang tua.

“Para orangtua tidak melakukan pengawasan ketat terhadap anak mereka yang beranjak remaja. Pemicu tawuran selanjutnya adalah faktor ekonomi dan faktor sosial serta faktor SDM,” tambahnya.

Tim gabungan memperoleh informasi bahwa Pemerintahan Desa di Kecamatan Tanjung Tiram sudah berulang kali melakukan mediasi terhadap kelompok yang bertikai. Meski begitu, tawuran masih terjadi.

“Guna mencegah berulangnya tawuran, kita melakukan beberapa kegiatan melibatkan Pemerintah Desa dan para tokoh. Kita juga sudah pernah melakukan tindakan represif dengan membubarkan secara paksa aksi tawuran yang terjadi,” sebutnya.

Sejauh ini, tindakan represif terhadap pelaku tawuran juga pernah dilakukan dengan pembubaran paksa dan menjemput pelaku tawuran ke rumah masing-masing.

Baca juga: Soal Tawuran Mahasiswa, Dekanat Teknik Nommensen Medan Angkat Bicara

“Bahkan, para orang tua pelaku tawuran sudah membuat surat pernyataan yang menyatakan jika anaknya kedapatan melakukan tawuran kembali, maka tidak keberatan bantuan dari pemerintah seperti bansos dicabut”, tutupnya. (Ebson/hm20)

Related Articles

Latest Articles