27.6 C
New York
Friday, July 5, 2024

Bapanas Ajak Warga Sumut Stop Boros Pangan

Medan, MISTAR.ID

Guna menyelamatkan pangan nasional Indonesia, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengajak warga Provinsi Sumatera Utara untuk stop boros pangan.

Ini juga sesuai dengan arahan Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, yang menyatakan urusan pangan harus kolaboratif.

Hal ini disampaikan Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Bapanas, Nita Yulianis diwakili Diena Amalya, dalam pertemuan koordinasi Gerakan Selamatkan Pangan Tahun 2023 di Kota Medan, pada Selasa (24/10/23).

Baca juga: Pemerintah Perpanjang Bantuan Pangan Beras Hingga Akhir Tahun 2023

“Sangat penting membangun kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi dan mengolah pangan secara bijak. Untuk itu, dalam urusan pangan membutuhkan kolaborasi berbagai pihak, mulai akademisi, pelaku usaha, pemerintah hingga media massa,” terangnya.

Di lokasi yang sama, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Ketapang TPH) Sumut, Lusyantini menuturkan, Gerakan Selamatkan Pangan akan membantu masyarakat yang memiliki daya beli minim mendapatkan pangan secara lebih baik.

“Jangan membuang makanan lagi, karena masih banyak warga lain membutuhkan,” terangnya.

Baca juga: Peringati Hari Pangan Sedunia, Bapanas Kembali Gelar GPM

Apalagi, kata Lusyantini, warga Sumut tergolong banyak dalam mengkonsumsi beras, yakni berkisar 114-184 kg per kapita per tahun. Padahal, tidak semua Kabupaten/Kota di Sumut memiliki kelebihan pangan, sehingga Gerakan Selamatkan Pangan menjadi hal penting untuk segera dilakukan.

“Jadi kita ajak masyarakat di Sumut untuk melakukan Gerakan Selamatkan Pangan. Bila ada pangan yang tidak layak konsumsi juga bisa dijadikan  pupuk kompos. Saya sudah buat itu untuk menyuburkan tanaman,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan Dinas Ketapang TPH Sumut, Ahmad Fauzan, menyatakan, gerakan ini merupakan kolaborasi pihak Bapanas dan stakeholder untuk menurunkan kerawanan pangan dan gizi.

Baca juga: Kepala Bapanas Ditunjuk Sebagai Plt Menteri Pertanian

“Salah satu upayanya dengan mencegah terjadinya food waste dan mendonasikan pangan berlebih kepada masyarakat yang membutuhkan,” pungkasnya.

Adapun pertemuan koordinasi itu dihadiri 25 orang peserta dari 5 Kabupaten/Kota yang menjadi pelaksana program Genius (Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi untuk Siswa) serta institusi terkait, seperti Dinas Pariwisata, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, BPOM, PHRI, pegiat pangan dan pelaku usaha. (anita/hm16)

Related Articles

Latest Articles